expr:class='"loading" + data:blog.mobileClass'>

Minggu, 18 Januari 2015

Pengembangan Media dalam Layanan Bimbingan Konseling di Bidang Keberagamaan

MAKALAH
“Pengembangan Media dalam Layanan Bimbingan Konseling di Bidang Keberagamaan”
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Media Konseling
Dosen : Dr. Siti S. Fadhilah, M.Pd
LOGO
Disusun oleh :
1.      Buyung Kahayunan Purwandalu               (121221014)
2.      Desi Mugi Rahayu                                        (121221018)
3.      Deva Larasati Lestari                                   (121221019)
4.      Diah Astuti Saputri Retnaningsih               (121221020)

JURUSAN BIMBINGAN KONSELING ISLAM
FAKULTAS USHULUDDIN DAN DAKWAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SURAKARTA
SURAKARTA
2014
BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang Masalah
Saat ini banyak masyarakat atau para pendidik yang menganggap bahwa penggunaan media dalam pembelajaran hanya dapat digunakan pada pelajaran atau bidang studi tertentu saja.  Fakta itu dapat dilihat pada proses pembelajaran yang dilakukan para pendidik tertentu seperti guru biologi yang menggunakan alat peraga atau torso, guru geografi yang menggunakan peta untuk menunjukkan daerah tertentu. Tetapi penggunaan media dapat dilakukan oleh para pendidik diseluruh bidang studi yang ada, salah satunya guru BK yang ada disetiap sekolah.
Banyak sekali pendapat bahwa guru BK tidak perlu menggunakan media baik cetak maupun elektronik sebagai alat untuk pembelajaran.  Perlu diketahui setiap para pendidik atau guru sebaiknya dapat menggunakan media yang ada agar dapat mempermudah dalam pemberian informasi kepada para peserta didik yang bertujuan agar peserta didik dapat memahami informasi atau pengetahuan secara baik.
Penggunaan media dalam pembelajaran itu terutama Bimbingan Dan konseling dapat menggunakan media cetak seperti pamplet, postes, baner, dan elektronik seperti pemanfaatan teknologi interrnet (blog, facebook, dan jejaring sosial lainnya).  Media adalah sesuatu berupa peralatan yang dapat di pakai dan dimanfaatkan untuk merangsang perkembangan dari berbagai aspek baik itu fisik, motorik, social, emosi kognitif, kreatifitas dan bahasa sehingga mampu mendorong dan memudahkan terjadinya proses belajar mengajar pada guru dan peserta didik.
Tugas guru bimbingan dan konseling (konselor)  diantaranya malakukan pengembangan medial dalam layanan Bimbingan dan Konseling di berbagai bidang.  Adapun  Bidang BK tersebut  terdiri dari bidang pribadi, sosial, belajar, keberagamaan, keluarga, dan karir.
Jadi, media bimbingan dan konseling dalam penggunaannya harus relevan dengan tujuan layanan dan isi layanan.  Hal ini mengandung makna bahwa penggunaan media dalam layanan bimbingan dan konseling harus melihat kepada tujuan  penggunaannya dan memiliki nilai  dalam mengoptimalkan layanan yang diberikan kepada siswa.  Oleh karena itu  dengan penggunaan media dalam layanan bimbingan dan konseling berfungsi untuk meningkatkan kualitas proses layanan bimbingan dan konseling.
B.     Rumusan Masalah
1.      Apa yang dimaksud dengan media dalam layanan bimbingan konseling?
2.      Apa yang dimaksud media dalam layanan bimbingan konseling dalam bidang keberagamaan?
3.      Apa saja macam-macam media pengembangan layanan bimbingan konseling di bidang keberagamaan?
C.    Tujuan
1.      Mengetahui maksud media dalam layanan bimbingan konseling.
2.      Mengetahui  maksud media dalam layanan bimbingan konseling dalam bidang keberagamaan.
3.      Mengetahui macam-macam media pengembangan layanan bimbingan konseling di bidang keberagamaan.







BAB II
PEMBAHASAN
A.    Media dalam Layanan Bimbingan Konseling
Secara harfiah, media berarti perantara atau pengantar. Association for Education and Communication Technology (AECT) mengartikanmedia sebagai segala bentuk yang dipergunakan untuk proses penyaluran informasi. Sedangkan National Education Association (NEA) mengartikan media sebagai segala bentuk benda yang dapat dimanipulasikan dilihat, didengar, dibaca, atau dibicarakan beserta instrumen yang dipergunakan untuk kegiatan tersebut.
Media berasal dari bahasa Latin yang merupakan bentuk jamak dari kata medium artinya perantara atau pengantar. Media adalah perantara atau pengantar dari pengirim ke penerima pesan.
Media layanan dalam Bimbingan dan Konseling adalah segala sesuatu yang dapatdigunakan untuk menyalurkan pesan atau informasi dari pembimbing atau konselor kepada konseli atau klien yang dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat sehingga individu akan mengalami perubahan sikap, perilaku atau perbuatan ke arah yang lebih baik.
B.     Media dalam Layanan Bimbingan Konseling di Bidang Keberagamaan
Bidang bimbingan keberagamaan adalahbidang pelayanan yang membantu peserta didik dalam memahami suasana, lembaga dan obyek keagamaan, sarana ibadah keagamaan, situs dan peninggalan keagamaan. Jadi, media bimbingan keberagamaan adalah media yang diunakan untuk memberikan pencerahan spiritual, meningkatkan keimanan dan ketakwaan, pelayanan yang membantu peserta didik dalam memahami suasana, lembaga dan obyek keagamaan, sarana ibadah keagamaan, situs dan peninggalan keagamaan.
Pemilihan media harus memperhatikan beberapa hal, antara lain adalah
1.      Menyesuaikan bidang.
2.      Menyesuaikan tujuan.
3.      Menyesuaikan dengan karakteristik sasaran.
4.      Menyesuaikan jenis rangsangan untuk perubahan perilaku yang diinginkan.
5.      Menyesuaikan keadaan latar, lingkungan.
6.      Menyesuaikan kondisi.
7.      Menyesuaikan biaya.
8.      Dan lain-lain.
C.    Macam-macam Media Pengembangan dalam Layanan Bimbingan Konseling di Bidang Keberagamaan
Ada beberapa macam media layanan bimbingan konseling yang dapat dikembangkan di bidang keberagamaan, antaralain adalah
1.      Film
Film merupakan jenis media proyeksi diam. Media proyeksi diam (still proyected medium) mempunyai persamaan dengan media grafis dalam menyajikan rangsangan-rangsangan visual. Film disini yang dipilih dengan pemain animasi, karena untuk menarik sasaran dan agar sasaran tidak bosan. Sasaran yang kami pilih untuk media film animasi ini adalah anak-anak taman kanak-kanak dan anak sekolah dasar. Film animasi yang kami ambi bertema agama, antara lain adalah belajar iqro, cara sholat, cara wudhu. Tujuan yang ingin kami capai adalah agar dapat meningkatkan pengetahuan, keimanan dan ketakwaan sasaran. Selain itu, agar sasaran dapat mempraktekannya setiap hari.
Alat dan bahan yang digunakan antara lain adalah
a.       Film animasi belajar Iqro
b.      Film animasi bimbingan sholat
c.       Laptop
d.      LCD
e.       Proyektor
f.       Dan lain-lain
2.      Papan Bimbingan
Papan bimbingan merupakan jenis media grafis. Papan bimbingan adalahpapan yang khusus digunakan untuk memaparkan materi-materi bimbingan dan konseling yang berisi artikel, gambar, bagan dan lain-lain.Papan bimbingan merupakan media bimbingan dan konseling yang sangat murah, mudah pengadaannya, sangat efektif dilihat banyak siswa, tidak memerlukan perawatan khusus, dan sangat familier bagi guru, konselor, maupun siswa. Papan bimbingan merupakan media untuk memberikan informasi, imbauan, tempat  menuangkan kreativitas, gagasan dan ide bagi siswa dan semua warga sekolah selama hal tersebut demi pertumbuhan dan perkembangan siswa.
Papan bimbingan dipilih untuk pengembangan media layanan bimbingan konseling, karena papan bimbingan sangat efektif untuk dilihat oleh semua orang ditempat papan bimbingan ini diletakkan. Papan bimbingan sebaiknya dibuat menarik agar banyak pembaca yang membacanya. Papan bimbingan yang kami buat bertema “Langkah Tepat Membuka Pintu Rezeki”. Sasarannya adalah siswa SMP, SMK, SMA, Semua warga sekolah, Mahasiswa, Semua warga kampus. Tujuan kami menggunakan papan bimbingan dengan tema tersebut adalah untuk memberikan pencerahan spiritual kepada semua sasaran. Dan dapat mengatasi masalah susah rezeki dengan cara-cara tersebut yang dapat meningkatkan keimanan dan ketakwaan kita terhadap Allah SWT.
Alat-alat dan bahan yang perlu disiapkan untuk membuat papan bimbingan, antara lain adalah
1.         Sterefom
2.         Kertas Asturo
3.         Penggaris
4.         Lem
5.         Gunting
6.         Materi papan bimbingan
7.         Dll
Langkah-langkah yang dilakukan dalam pembuatan papan bimbingan, antara lain adalah :
1)      Papan bimbingan hampir sama dengan board biasa blackboard maupun whiteboard baik dari sisi bentuk maupun ukurannya. Yang membedakannya adalah bahan pada permukaan atasnya. Pada papan bimbingan tidak perlu dengan bahan yang dapat ditulisi dengan kapur atau spidol whiteboard. Namun dapat berupa papan yang dicat dengan warna yang sesuai, dilapisi bahan flannel atau karpet atau Styrofoam. Bahan dasar papan bimbingan dapat membuat sendiri atau juga dapat membeli yang sudah jadi dengan ukuran yang standar.
2)      Untuk lebih menarik, memperlukan cat dengan warna-warni, dan pada bagian pinggirnya memberi bingkai yang sesuai supaya kelihatan rapi. Untuk menjaga keamanan karya yang dipajang, kalau perlu dipasang juga kaca yang disertai kunci pengaman.
3)      Memberi judul yang menarik dengan warna yang mencolok dan ukuran yang besar sehingga terlihat dengan jelas.
4)      Mengumpulkan bahan-bahan berupa gambar, kartun, objek, buku, poster, dan lain-lain. Menyiapkan alat-alat berupa untuk menempelkannya seperti lem, paku, gunting.
5)      Menggunakan gradasi warna yang padu padan, serta permainan pencahayaan sehingga menampilkan kesan “berbeda” sehingga menarik semua orang untuk melihat.
6)      Menggunakan penyajian dengan bahasa yang mudah dipahami. Materinya disisipkan dengan bahasa informal agar lebih efektif untuk diserap.
7)      Layout dan desain pada papan bimbingan dapat menggunakan teknik “dummy”, yaitu teknik meletakkan gambar agar seimbang, tidak berat kanan atau kiri. Jadi apabila meletakkan gambar usahakan bila kanan ada gambar kiri juga harus mengimbangi diberi gambar. Kalau setting gambarnya berat sebelah, maka mata akan terlihat berat membaca.
8)      Memperhatikan juga teknik-teknik pembuatan media, pewarnaan, ilustrasi, desain, isi, dan keefektifan audiensi.
3.      Permainan
Permainan yang kami pilih adalah permaianan simulasi. Permainan simulasi adalah permainan yang di maksudkan untuk merefleksikansituasi-situasi yang terdapat dalam kehidupan yang sebenarnya.
Tujuannya adalah membantu siswa untuk mempelajari pengalaman-pengalaman yang berkaitan dengan aturan-aturan sosial. Permainan simulasi dapat dikatakan merupakan gabungan antara teknik bermain peranan dengan teknik diskusi. Topik-topik permainan simulasi disesuaikan dengan tingkat perkembangan dan latar belakang lingkungan anak. Dan karena kami mendapat tugas dibidang keberagamaan, maka topik yang kami ambil tentang agama, spesifiknya adalah dengan tema “Ibadah konsep dan aktualisasinya”.Berikut keterangan jelas tentang permainan tersebut.
Judul               : Permainan simulasi yang bertema ” Ibadah konsep dan aktualisasinya “.
Tujuan             : Untuk meningkatkan pengetahuan tentang agama umumnya dan khususnya tentang ibadah. Selain itu kita dapat berdiskusi bersama tentang ibadah.
Sasaran            : SMP-SMK-SMA-Mahasiswa
Alat dan Bahan:
1)      Kertas untuk kartu soal
2)      Bolpoin
3)      Dan lain-lain
Peraturan         :
1.      Permainan terdiri dari 2-3 kelompok, satu kelompok terdiri dari 2-3 siswa, selebihnya sebagai penonton dan guru sebagai fasilitator.
2.      Langkah pertama,salah satu siswa dari kelompok pertama mengambil kertas urutan kemudian membukanya, selanjutnya siswa nomor sesuai yang diambilnya dan membaca pertanyaan. Dan jawab jika itu pertanyaan dan lakukan jika itu perintah..
3.      Setelah membaca pertanyaan, kelompok mendiskusikan jawaban dari pertanyaan selama kurang lebih 4 menit.
4.      Apabila habis waktu yang ditentukan, salah satu atau keseluruan dari kelompok membacakan hasil diskusi atau melakukan yang diperintahkan dalam pesan didalam kelas.
5.      Jika jawaban tersebut benar, maka giliran kelompok yang kedua mengambil kertas urutan, tetapi jika jawaban salah malah kelompok yang lain, jika jawaban masih salah makadilemparkan pada penonton. Kelompok pertama harus melaksanakan hukuman sesuai dengan perintah pada pesan dikolom.
6.      Setelah kelompok pertama melaksanakan hukuman, giliran kelompok kedua mengambil kertas urutan dan seterusnya.
7.       Permainan ini berakhir setelah semua kertas urutan habis.
Kartu               :
·         Kartu Pertanyaan 1: Jelaskan apa sebetulnya yang dimaksud dengan ibadah!
·         Kartu Pertanyaan 2: Mengapa seorang muslim diwajibkan beribadah?
·         Kartu Pertanyaan 3: Sebutkan beberapa contoh ibadah berdasarkan pengklasifikasiannya!
·         Kartu Pertanyaan 4: Bagaimanakah pandangan anda apabila ada seorang yang melakukan kebaikan karena ingin mendapatkan pujian orang?
·         Kartu Hukuman 5: lafalkan surat-surat pendek sejumlah 3 surat bersama kelompok anda.
·         Kartu Pertanyaan 6: Bagaimanakah semestinya Anda sebagai seorang muslim memaknai ibadah dan aktualisasinya di zaman sekarang.
·         Kartu Hiburan 7: Nyanyikanlah sebuah lagu religi bersama kelompok anda dengan suara yang merdu dan kompak.
·         Kartu Pertanyaan 8: Jelaskan apa sajakah ibadah-ibadah umum yang dapat dilakukan oleh remaja muslim.
·         Kartu Hukuman 9: Peragakan cara bersikap yang santun pada orang tua! Lakukan dengan memilih pasangan teman dari anggota kelompok anda!
·         Kartu Pertanyaan 10: Sebutkan syarat-syarat penting diterimanya suatu ibadah? Bagaimanakah kedudukan niat dalam suatu ibadah?
·         Kartu Pertanyaan 11: Mengapa masih terdapat sebagian besar saudara muslim kita yang melakukan ibadah sholat tetapi perilakunya masih jauh dari fungsi dan hikmah sholat? Jelaskan!
·         Kartu Pertanyaan 12: Bagaimanakah seharusnya sikap seorang muslim dalam beribadah (seperti sholat, puasa, haji) agar apa yang dilakukan memberi bekas pada perilakunya?
·         Kartu Hiburan 13: Buatlah sebuah puisi untuk seseorang yang Anda sayangi dan peragakan didepan teman-teman Anda dengan ekspresi yang menarik!




BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Media dalam layanan bimbingan konseling dibidang keberagamaan adalah segala sesuatu yang dapatdigunakan untuk menyalurkan pesan atau informasi tentang agama yang bertujuan untuk memberikan pencerahan spiritual, meningkatkan keimanan dan ketakwaan, membantu peserta didik dalam memahami suasana, lembaga dan obyek keagamaan, sarana ibadah keagamaan, situs dan peninggalan keagamaan dari pembimbing atau konselor kepada konseli atau klien yang dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat sehingga individu akan mengalami perubahan sikap, perilaku atau perbuatan ke arah yang lebih baik. Media dalam layanan bimbingan konseling yang dikembangkan di bidang keberagamaan adalah film animasi, papan bimbingan dan permainan simulasi.










Daftar Pustaka

Nursalim, Mochamad. 2013. Pengembangan Media Bimbingan & Konseling. Indeks: Yogyakarta

Tidak ada komentar:

Posting Komentar