expr:class='"loading" + data:blog.mobileClass'>

Kamis, 28 November 2013

TOKEN EKONOMI



ANALISIS PERUBAHAN TINGKAH LAKU
TOKEN EKONOMI

A.    Pengertian Token Economies
Token Economies merupakan suatu wujud modifikasi perilaku yang dirancang untuk meningkatkan perilaku yang diinginkan dan pengurangan perilaku yang tidak diinginkan dengan pemakaian Tokens (tanda-tanda) dan token yang dihasilkan bisa ditukar dengan back up reinforcer. Token ekonomi dibuat berdasarkan prinsip conditioning reinforcement. Conditioning reinforcement adalah stimulus yang tidak secara langsung menguatkan perilaku, namun stimulus tersebut bisa menjadi penguat jika dipasangkan dengan reinforcer lain. Individu menerima token cepat setelah mempertunjukkan perilaku yang diinginkan. Token itu dikumpulkan dan yang dipertukarkan dengan suatu obyek atau kehormatan yang penuh arti.
Secara singkatnya Token Economies merupakan sebuah system reinforcement untuk perilaku yang dikelola dan diubah, seseorang mesti dihadiahi/diberikan penguatan untuk meningkatkan atau mengurangi perilaku yang diinginkan.
Contoh: setiap pekerjaan anak yang telah kita perintahkan dan dapat di kerjakan dengan baik, ditukarkan dengan poin. Nah, poin tersebut yang sudah terkumpul sesuai dengan perjanjian kita di awal oleh anak tersebut dapat ditukarkan dengan hadiah yang diinginkan.
B.     Karakteristik Dasar Token Economies
Tiga karakteristik dasar dari token economies yaitu:
a.       Perilaku yang akan diperkuat dinyatakan secara jelas.
b.      Prosedur didesain untuk memberikan stimulus yang diperkuat (token) ketika perilaku yang diinginkan (target behavior) muncul.
c.       Aturan dibuat untuk menentukan penukaran token pada obyek yang diperkuat.
C.    Langkah langkah Melakukan Token Economies
a.       Menentukan perilaku target
Semakin homogen individu kelompok yang akan dikenai token ekonomi, maka akan semakin mudah menstandardisasikan aturan-aturan yang berlaku dalam token ekonomi.
b.      Mencari garis basal
Yakni memperoleh data sebelum melakukan penangan, biasanya melalui pengamatan selama dua minggu terhadap perilaku target. Sesudah program dimulai, kita bisa membendingkan data dengan data yang diperoleh saat menentukan garis basal, sehingga dapat menentukan efektivitas program
c.       Memilih back up reinforcer
Perlu diperhatikan bagaimana karakteristik peserta program dan apa saja kira-kira barang yang dibutuhkannya. Barang yang menjadi pengukuh pendukung haruslah barang yang dapat digunakan atau consumable. Perlu diperhatikan pula tempat penyimpanan, dan dana yang dibutuhkan untuk melaksanakan program.
d.      Memilih tipe token yang akan digunakan
Secara umum, tipe token haruslah menarik, ringan, mudah dipindahkan, tahan lama, mudah dipegang, dan tidak mudah dipalsukan. Beberapa contoh yaitu stiker, keping logam, koin, checkmark, poin, poker chip, stempel yang dicap di buku, tanda bintang, kartu, dll. 
e.       Mengindentifikasi sumber-sumber yang bisa membantu
Beberapa sumber yang bisa membantu adalah staf, relawan, mahasiswa, residen, orang yang akan dikenai token itu sendiri.
f.       Memilih lokasi yang tepat
Token dapat diberikan dimana saja, asal diberikan setelah perilaku target muncul.
g.      Menyiapkan manual/ pedoman token ekonomi pada klien dan staf
D.    Prosedur spesifik dalam penerapan program token ekonomi
1.      Perlu diperhatikan bagaimana cara penyimpanan data, kertas data yang akan digunakan, siapa dan bagaimana data itu akan dicatat.
2.      Siapa yang akan memberikan pengukuh atau agen pengukuh (reinforcing agent) dan untuk perilaku apa.
·         Menentukan jumlah token yang  bisa didapat pada setiap perilaku. Pemberian token dapat mulai dikurangi bila perilaku target telah terbentuk.
3.      Menyusun prosedur dan menentukan jumlah token untuk memperoleh back up reinforcer.
·         Pada awal program, frekuensi penyediaan pengukuh pendukung harus cukup tinggi lalu berkurang secara bertahap.
4.      Berhati-hati terhadap kemungkinan munculnya hukuman.
·         Ada kemungkinan hukuman bersyarat (possible punishment contingencies). Klien membayar dengan token bila ia melakukan tindakan kontraproduktif.

5.      Memastikan bahwa tugas yang harus dilakukan staf sudah jelas dan pemberian pengukuh pada staf.
6.      Membuat rencana untuk menghadapi kemungkinan masalah yang akan timbul. Masalah yang biasa timbul antara lain, kebingungan, kekurangan staf, peserta merusak token, dan lain-lain.
E.     Penerapan Token Ekonomi
1.      Membantu murid yang cacat di dalam ruang kelas
2.      Menangani anak-anak dengan masalah antisocial
3.      Treatmean untuk pecandu alkohol
4.      Menurunkan tingkat absent dan meningkatkan perfoma kerja
5.      Mengurangi perilaku agresif tahanan
6.      Mengelola perilaku anak dalam keluarga
F.     Kelemahan Token Ekonomi
1.      Kurangnya pembentukan motivasi intrinsik, karena token economies merupakan dorongan dari luar diri.
2.      Dibutuhkan dana lebih banyak untuk penyediaan pengukuh pendukung/back up reinforcer.
3.      Adanya beberapa hambatan dari orang yang memberikan dan menerima token.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar