expr:class='"loading" + data:blog.mobileClass'>

Kamis, 28 November 2013

KOMUNIKASI DAN AKULTURASI



KOMUNIKASI DAN AKULTURASI
Manusia adalah mahluk sosio-budaya yang memperoleh perlakuannya lewat belajar. Pada umumnya, yang dipelajari manusia dipengaruhi oleh kekuatan sosial budaya. Komunikasi adalah aspek terpenting dan mendasar dari aspek belajar manusia. Proses-Proses dalam Akulturasi : Enkulturasi, Sosialisasi, Cultural conditioning (Pelaziman Budaya), Cultural Programming (Pemograman Budaya), Akulturasi, Assimilasi.
Variabel-variabel Komunikasi dalam Akulturasi
1.      Komunikasi Persona
Istilah lainnya adalah: Intrapersonal Communication atau Komunikasi Antarpersona. Komunikasi Persona adalah proses pertukaran makna antara orang-orang yang berkomunikasi. Dalam konteks Komunikasi Antarbudaya, Komunikasi Persona merupakan proses seseorang untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya.
2.      Komunikasi Sosial
Komunikasi Antarpersona berkaitan dengan komunikasi sosial ketika dua atau lebih individu berinteraksi. Melalui Komunikasi Sosial seseorang (imigran/pendatang) menyetel perasaan, pikiran,dan perilaku antara satu dengan lainnya. Komunikasi sosial berguna bagi imigran untuk melakukan akulturasi budaya.
3.       Lingkungan Komunikasi
Komunikasi persona dan Komunikasi sosial seorang imigran harus dikaitkan langsung dengan masyarakat pribumi. Derajat pengaruh komunitas etnik atas perilaku imigran sangat tergantung pada “kelengkapan kelembagaan” komunitas. Lembaga etnik yang ada dapat mengatasi tekanan-tekanan antarbudaya dan memudahkan akulturasi. Pada akhirnya, masyarakat pribumi-lah yang memberikan kebebasan dan keleluasaan kepada imigran minoritas untuk menyimpang dari pola budaya masyarakat (Kim, 1976).
Potensi Akulturasi
Pola akulturasi tidak seragam tetapi beranekaragam, bergantung pada potensi akulturasi yang dimiliki imigran sebelum migrasi. Faktor penting dalam memberi andil kepada potensi akulturasi adalah : Kemiripan Budaya asli (imigran) dengan budaya pribumi, Latarbelakang pendidikan, Pengetahuan imigran tentang budaya pribumi. Faktor-faktor lain yang memperkuat akulturasi: (1) toleransi; (2) mau mengambil resiko; (3) keluwesan kognitif; (4) keterbukaan; (5) suka berteman.
Mempermudah Akulturasi Lewat Komunikasi
Proses berakulturasi dilakukan melalui komunikasi. Akulturasi berkaitan dengan usaha menyesuaikan diri, menerima pola-pola dan aturan-aturan komunikasi dominan masyarakat pribumi. Perspektif sistem komunikasi menggunakan: (1) Komunikasi Persona; (2) Komunikasi Sosial; (3) Lingkungan Komunikasi. Akulturasi juga direfleksikan melalui komunikasi antarpersona dalam konteks verbal dan nonverbal secara spesifik.  

Sumber : 
Mulyana, Deddy. 2006. Komunikasi Antarbudaya. Bandung: Remaja Rosda Karya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar