expr:class='"loading" + data:blog.mobileClass'>

Rabu, 16 Oktober 2013

Modifikasi Media Tanam : Hidroponik

       Keterbatasan media tanam tanah tidak menjadi halangan untuk mencoba melakukan budidaya sayuran. Hal yang perlu diperhatikan adalah teknik modifikasi media tanam. Hal ini sangat berpengaruh terhadap keberhasilan budidaya sayuran. Setiap tahap harus dilakukan dengan baik dan tepat.
       Hidroponik adalah salah satu teknologi budidaya tanaman tanpa tanah dengan pemberian hara tanaman yang terkendali. Hidroponik dapat dilakukan dengan media tanam atau tanpa media tanam. Media tanam yang bisa digunakan untuk hidroponik antara lain : sabut kelapa, ijuk, kerikil, arang zeolit, dan air. Teknik hidroponik dapat di aplikasikan di daerah lahan terbatas. Berikut bahan dan alat teknik hidroponik secara sederhana.
        





Bahan dan alat

  1. Benih tanaman sayuran
  2. Nutrisi hidroponik
  3. Media tanam yang disterilkan dengan direndam air mendidih
  4. Tempat persemaian
  5. Wadah media
  6. Wadah larutan nutrisi
        Teknik Budidaya Hidroponik
  1. Pembibitan
    Pembibitan dapat dilakukan secara langsung atau melalui persemaian. Benih biasanya mulai berkecambah pada umur 3-7 hari. Pembibitan dapat menggunakan media tanam berupa pasir dan rockwool. Bibit yang sudah siap tanam adalah bibit yang berusia 3-4 minggu atau 3-4 daun.
  2. Persiapan Larutan Nutrisi
    Larutan nutrisi merupakan sumber utama pasokan nutrisi tanaman. Larutan nutrisi dapat diberikan dalam bentuk genangan atau mengalir. Nutrisi yang diberikan dapat berupa nutrisi siap pakai atau membuat sendiri. Siapkan larutan nutrisi dengan cara mencampurkan nutrisi siap pakai dengan air, sesuai petunjuk.
  3. Penanaman
    Pindahkan tanaman dari persemaian ke wadah tanam yang sudah diisi media steril. Tanaman yang tidak perlu disemai, dapat langsung ditanam di wadah tanam.
  4. Perawatan
    Pada awal penanaman, simpan tanaman di daerah yang tidak terkena cahaya matahari secara langsung. Setelah berumur 1-2 minggu, tanaman sudah dapat dipindahkan di daerah dengan sinar matahari langsung. Penambahan nutrisi dilakukan secara teratur dan sesuai kebutuhan tanaman. Perhatikan lingkungan daerah perakaran, harus memenuhi pertumbuhan yang optimal. Hal ini ditentukan oleh keadaan larutan dan sirkulasinya. Pengendalian OPT dilakukan dengan pemberian pestisida dengan dosis rendah. Tanaman disimpan di tempat yang terlindungi dari air hujan.
  5. Panen 
    Pemanenan harus dilakukan dengan hati-hati agar tidak mengganggu produksi berikutnya. Perhatikan umur dan kriteria panen masing-masing tanaman.


1 komentar:

  1. Guru saya mengambil tugas dari sini dan suruh mencatat nya terima kasih tugas nya Pena Menari

    BalasHapus