expr:class='"loading" + data:blog.mobileClass'>

Minggu, 15 Maret 2015

Metode Dakwah


v  Landasan Metode  Dakwah
Q.S. An-Nahl : 125
ادْعُ إِلِى سَبِيلِ رَبِّكَ بِالْحِكْمَةِ وَالْمَوْعِظَةِ الْحَسَنَةِ وَجَادِلْهُم بِالَّتِي هِيَ أَحْسَنُ إِنَّ رَبَّكَهُوَ أَعْلَمُ بِمَن ضَلَّ عَن سَبِيلِهِ وَهُوَ أَعْلَمُ بِالْمُهْتَدِينَ
Artinya : ”Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk.”
v  Sifat Hikmah
Ø  Sesuai dengan potensi manusia (qolbun, lisan, yadun & aqlun).
Ø  Mampu memahami aspek metodologi dan mampu melaksanakan dalam bentuk operasional.
Ø  Menyatu dalam rasa, fikiran, sikap, dan perilaku
Ø  Memilih mana yang tepat (sesuai dengan kondisi masyarakat), namun tidak melakukan talbisul haq bil bathil (mencampur adukkan antara yang hak dan bathil).
Ø  Mampu menjalin ukhuwah Islamiyah dengan sasaran dakwah.
v  Sifat Metode Dakwah
q  KOMPREHENSIF
Keseluruhan proses pengetrapan metode dakwah dari awal sampai akhir kegiatan.
q  REFLEKTIF
Satu unsur proses memancarkan keharusan pada unsur lain.    
q  ORGANIK
Semua unsur dalam metode dakwah merupakan kesatuan yang tidak bisa dipisahkan.
q  SISTEMATIK
Unsur satu dengan unsur lain dalam metode dakwah saling berhubungan dan berinteraksi dalam mencapai tujuan dakwah dalam suatu sistem dakwah.
v  Metode Bil Qolbi
Ø  Menggunakan potensi hati dan fikiran   manusia yang sifatnya menyakini, menolak serta tidak mencampur aduk antara haq & bathil.
Ø  Manifestasi dalam bentuk fisik membatasi hubungan dengan lingkungan yang tidak sejalan.
Ø  Paling sederhana resiko sosiologis dan termasuk kualitas iman terendah, namun tidak mudah untuk dilaksanakan.
v  Teknik Diam dan Hijrah
Ø  Lisan diam untuk memberi makna dan menilai kemungkaran Menghindar dari lingkungan yang tidak kondusif.
Ø  Bersifat psikologis dan sosiologis bukan geografis.
v  Metode Bil Lisan
Ø  Potensi hati, fikiran dan lisan.
Ø  Tradisi Dakwah.
Ø  Persyaratan :
·         Kelancaran bahasa dan menata fikiran yang akan disampaikan.
·         Keluasan ilmu.
·         Kematangan sikap, stabilitas emosi dan keikhlasan.
·         Sederhana dan tidak meminta balasan dari penerima dakwah dalam bentuk material.
v  Teknik Mau’idhah
Proses melaksanakan nasehat pribadi dan kolektif
Ø  Nasihat Personal :
·         Secara kualitas lebih mendalam.
·         Kuratif dan developmental.
·         Materi sistematis dan terukur.
Ø  Nasihat Kolektif :
·         Efektif dalam membina umat dari segi wawasan dan semangat serta mampu menggerakkan amal sholeh masyarakat.
·         Preventif.
·         Secara kualitas kurang mendalam, kurang sistematis dan susah mengukurnya.
v  Model
Ø  Model Tandziir :
Memberi peringatan terhadap umat dakwah karena telah banyak menyimpang dari pedoman hidup.
Ø  Model Tabsyiir :
Memberikan harapan tentang masa depan yang bahagia di dunia dan akhirat.
v  Teknik Mujaadalah
Ø  Berupa tukar fikiran antara dua orang atau lebih tentang suatu masalah tertentu (Misal : masalah aqidah) yang masing-masing fihak berusaha menyakinkan fihak lain tentang suatu kebenaran sampai fihak lain bersedia menerima keyakinannya atau paling tidak mulai meragukan keyakinannya sendiri.
Ø  Memerlukan keahlian dan keteguhan pendapat.
Ø  Memerlukan bahasa yang jelas dan konsisten.
Ø  Tidak boleh meniadakan identitas keyakinan dan talbisul haq bil bathil.
v  Cara Kerja
Ø  Berusaha memahami cara berfikir dan landasan ‘aqidah.
Ø  Mengetahui alasan/argumentasi yang disusun
Ø  Mengetahui kelemahan kerangka berfikir, tata bahasa dan logika .
Ø  Tahapan : Menggoyahkan keyakinan dan cara berfikirnya – merubah keyakinan dan cara berfikirnya- mengamalkan apa yang diyakini dan difikirkan.
Ø  Menggunakan pendekatan qaulan sadiidan.
Ø  Melakukan evaluasi terhadap sasaran dakwah.
Ø  Apabila dalam proses mujadalah terjadi kekacauan maka harus mengedepankan rasa untuk mengendalikan suasana dengan memunculkan rasa kebersamaan dan melupakan sejenak permasalahan.

v  Pendekatan Bahasa
1.      QAULAN LAYYINAN
Q.S. Thoohaa : 44
فَقُولَا لَهُ قَوْلًا لَيِّنًا لَعَلَّهُ يَتَذَكَّرُ أَوْ يَخْشَى (44)      
Artinya : “Maka berbicaralah kamu berdua kepadanya dengan kata-kata yang lemah lembut, mudah-mudahan ia ingat atau takut”.
  
Ø  Kiat menghadapi orang dengan temperamen dan karakter penguasa (Karakter Fir’aun)
Ø  Kata-kata lemah lembuh : Kata-kata yang dirasakan oleh mad’u sebagai sentuhan yang halus tanpa mengusik atau menyentuh kepekaan perasaanya
2.      QAULAN BALIIGHON
Q.S. An-Nisaa’ : 63
أُولَئِكَ الَّذِينَ يَعْلَمُ اللَّهُ مَا فِي قُلُوبِهِمْ فَأَعْرِضْ عَنْهُمْ وَعِظْهُمْ وَقُلْ لَهُمْ فِي أَنْفُسِهِمْ قَوْلًا بَلِيغًا (63)
Artinya : “Mereka itu adalah orang-orang yang Allah mengetahui apa yang di dalam hati mereka. Karena itu berpalinglah kamu dari mereka, dan berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka.”
Kiat menghadapi orang berkarakter munafik
Kata-kata yang membekas :
v  Memiliki kebenaran dari sudut bahasa mempunyai kesesuaian dengan apa yang dimaksud, dan mengandung kebenaran secara substansial.
v  Bertujuan membelenggu tingkah laku orang munafik dan menjaga mad’u agar tidak terprovokasi oleh orang munafik.
3.      QAULAN MAYSUURON
Q.S. Al-Isroo’: 28
وَإِمَّا تُعْرِضَنَّ عَنْهُمُ ابْتِغَاءَ رَحْمَةٍ مِنْ رَبِّكَ تَرْجُوهَا فَقُلْ لَهُمْ قَوْلًا مَيْسُورًا (28)
  
 Artinya : “Dan jika kamu berpaling dari mAereka untuk memperoleh rahmat dari Tuhanmu yang kamu harapkan, maka katakanlah kepada mereka ucapan yang pantas.”
v  Berhubungan dengan orang-orang yang sedang dalam keadaan membutuhkan pertolongan baik karena kemiskinan atau kesulitan tertentu (kerabat, orang miskin, dan  musafir).
v  Kata-kata yang mudah diterima dan pantas di dengar.
4.      QAULAN KARIIMAN
Q.S. Al-Isroo’ : 23
وَقَضَى رَبُّكَ أَلَّا تَعْبُدُوا إِلَّا إِيَّاهُ وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا إِمَّا يَبْلُغَنَّ عِنْدَكَ الْكِبَرَ أَحَدُهُمَا أَوْ كِلَاهُمَا فَلَا تَقُلْ لَهُمَا أُفٍّ وَلَا تَنْهَرْهُمَا وَقُلْ لَهُمَا قَوْلًا كَرِيمًا (23)
Artinya : “Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya.  Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan "ah" dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia.”
v  Kiat menghadapi orang tua usia lanjut.
v  Kata-kata penuh kebijakan :  mudah dan lemah lembut.
5.      QAULAN SADIIDAN
Q.S. Al-Ahzab : 70-71
            يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا (70) يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ
لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا (71)
Artinya : “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu kepada Allah dan katakanlah perkataan yang benar, niscaya Allah memperbaiki bagimu amalan-amalanmu dan mengampuni bagimu dosa-dosamu.  Dan barang siapa menaati Allah dan Rasul-Nya, maka sesungguhnya ia telah mendapat kemenangan yang besar.”
v  Perkatan kepada semua manusia yang mampu berfikir secara logis.
v  Kata-kata lurus dan benar.
v  Metode Bil Yad
1.      Potensi Hati, fikiran, lisan dan tangan.
2.      Pengerahan totalitas potensi yang dimiliki da’i
3.      Cakupan Kompleks
4.      Persyaratan :
o        Sedikit bicara banyak kerja (amal nyata).
o        Keteguhan ‘Aqidah.
o        Keutuhan wawasan Islam.
o        Ketrampilan menerjemahkan ajaran Islam dalam bentuk kongkrit
o        Kemampuan membaca keadaan masyarakat secara menyeluruh.
o        Keteguhan memegang etika dakwah.
o        Uswatun Hasanah.
v  Teknik Penulisan
Ø  Permasalahan Seputar Penulisan :
o   Ketidakmerataan masalah sosial, budaya, ekonomi, teknologi, sejarah dan lain-lain.
o   Terjadi pemutarbalikan fakta (fitnah) terhadap berita yang beredar.
o   Berita yang masuk kepada kaum muslimin berisi tentang kepentingan kapitalisme Internasional dan kepentingan yahudi.
Ø  Strategi :
o   Dimulai dari Reading Habit kepada Writing Habit.
o   Turut Aktif mewacanakan permasalahan umat di media.
o   Masuk dalam profesi di bidang Komunikasi Media.
v  Teknik Penyantunan
Ø  Permasalahan Seputar Ekonomi Umat :
o   Ketidakmerataan perekonomian umat (Lemah dan dilemahkan)
o   Lemahnya sumber daya manusia
o   Kebijakan yang tidak memihak kaum kecil
Ø  Strategi :
o   Mengidentifikasi permasalahan, potensi, peluang dan hambatan melalui analisis SWOT
o   Membuat komunitas umat yang inklusif berbasis entrepreneurship (kewirausahaan)
o   Pemberian pengetahuan dan ketrampilan yang bersifat praktis
o   Membuat program kerja yang memberdayakan umat
o   Membangun jaringan
o   Menghubungkan tiga kelompok besar : Pengusaha, Pemerintah, dan kaum lemah.
v  Teknik Jihad
Ø  Definisi Jihad
Pengerahan hati, fikiran, tenaga, dan harta seorang muslim dalam mempertahankan dan menyebarluaskan Islam dengan niat untuk memperoleh ridha Allah semata
Ø  Syarat Teknik Jihad
o   Setelah dengan berbagai teknik dakwah.
o   Masyarakat Islam dianiaya dan didholimi.
o   Untuk menghilangkan fitnah.
o   Membela masyarakat lemah yang ditindas.
o   Mempertahankan kekuasaan Islam.

Sumber: Materi Mata Kuliah Metodologi Dakwah (Bapak Imam Mujahid)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar