Tips Membuat Resolusi
Daripada
cari-cari kesalahan, gimana kalau kita fokus aja tentang cara bikin resolusi
yang bener-bener berhasil mengubah diri? Cek tips yang paling sesuai:
1) 1-2
tujuan saja, daripada banyak tapi tidak ada yang tercapai. Ini supaya energi
kita fokus untuk perbaikan diri yang diharapkan. Kalau sudah terbiasa bikin
resolusi & sudah terbiasa menaatinya, tentu saja bisa lebih banyak lagi
jumlahnya. Kalau belum pernah berhasil, 1-2 dulu.
2) Pikirkan
apa kesenangan yang muncul jika tujuan tercapai. Misalnya dengan tubuh lebih
sehat, bisa jadi orangtua lebih seru. Buat resolusi sebagai sesuatu yang
menyenangkan, dibandingkan memandangnya sebagai hukuman buat diri sendiri.
3) Spesifik.
Jangan Cuma bilang ‘mau hidup lebih sehat’, tapi sebut apa yang lebih
sehat. Misalnya setiap hari makan 3
porsi sayur. Kalau resolusi terlalu general, nanti malah bingung gimana cara
memenuhinya, dan akhirnya malah tidak terpenuhi.
4) Dapat
diukur. Jangan hanya bilang ‘nurunin berat badan’, tapi sebut berapa banyak,
misalnya berat badan berkurang 5 kg. Contoh ukuran lain: setiap hari bermain
bersama anak tanpa memegang gadget minimal 30 menit. Ukuran yang jelas
memudahkan resolusi tercapai.
5) Dapat
dicapai, artinya cukup tinggi targetnya, namun tidak terlalu tinggi sampai-sampai
sulit dicapai. Jika terlalu sulit dicapai biasanya malah gagal, karena kita
lebih frustasi. Contoh dari ‘perokok berat’ menuju ‘sama sekali tidak merokok
dalam 1 bulan’ itu terlalu sulit. Akan jauh lebih baik kalau resolusi kita
pecah-pecah lebih sederhana sehingga dapat dicapai. Contoh daripada bilang
‘lebih sering olehraga’, sementara sebelumnya tidak pernah, lebih pas kalau
kita bilang ‘bulan januari-maret olehraga tiap hari sabtu, April-Juni tiap Rabu
& Sabtu, dst’
6) Pikirkan
suatu tujuan yang betul-betul anda butuhkan, bukan ikut-ikutan teman/disuruh
orang lain. Contoh teman-teman mungkin merasa anda perlu kuruskan badan, tapi
bisa saja menurut Anda tahun 2015 lebih penting untuk bayar seluruh hutang.
Pilih mana resolusi prioritas. Yang namanya resolusi prioritas itu juga
bukanlah sesuatu yang tiba-tiba menarik perhatian, tapi memang sesuatu yang
dipertimbangkan masak-masak, betul-betul perlu.
7) Perjelas
batas waktunya, misalnya berapa kali dalam 1 minggu, atau akan dicapai dalam
berapa minggu, hari apa aja dilakukannya. Resolusi batas waktu juga bisa
seperti ‘hanya makan cake berlemak tiap kali kumpul-kumpul dengan teman-teman’
(yang bukan setiap hari :p)
8) Catat
apa yang anda inginkan, bukan hanya diingat-ingat saja. Boleh disimpan di
laptop/HP, atau ditempel di kulkas.
9) Sampaikan
kepada orang lain. Kalau disimpan buat diri sendiri, orang lain pun tidak tahu
anda berhasil atau gagal. Namun kalau orang lain (keluarga/teman) tahu resolusi
anda, mereka bisa mengingatkan anda ketika anda goyah dalam usaha mengubah
diri. Anda bisa saja mengumumkan resolusi di media sosial, atau menunjukkan
catatan anda kepada pasangan, atau pasang di dinding ruang kantor atau kamar
tidur. Nantinya kalau orang lain mengingatkan anda, jangan mara ya. Anggaplah
itu perhatian mereka gar resolusi anda berhasil dicapai.
10) Berpikir
positif. Jika ada kegagalan, tidak berarti seluruh usaha anda gagal, tapi
kebiasaan baru belum terbentuk aja. Bagian ini penting banget nih, soalnya
kalau kita menyakini ‘seluruhnya gagal’, kita cenderung malas mencoba lagi,
akhirny resolusi betul-betul gagal. Contoh, resolusi kita ‘begitu sampai rumah
langsung matikan HP supaya bisa main sama anak’, tapi suatu hari kerjaan begitu
dahsyatnya sehingga Anda masih harus bekerja walaupun sudah sampai rumah. Tidak
berarti resolusi gagal total, namun memang kondisinya sedang tidak memungkinkan
aja.
11) Jika
rasanya terlalu banyak kegagalan, maka catatlah keberhasilan-keberhasilan anda
sekecil apapun. Dengan mencatat dan membaca lagi keberhasilan, kita akan tahu
bahwa diri kita cukup baik kok walaupun resolusi yang sedang dituju belum
sepenuhnya tercapai. Saya juga senang mencatat & mencoret resolusi saya,
sehingga secara langsung tahu bahwa ada perbaikan diri yang sudah saya lakukan.
12) Gunakan
seluruh indera untuk mengingatkan tujuan. Contoh pasang foto idola yang kurus
kalau anda ingin langsingkan tubuh atau bau-bauan dari rempah-rempah favorit
yang berasal dari daerah yang ingin anda kunjungi untuk liburan berikutnya.
13) Tentukan
mau mulai kapan. Bisa jadi tidak di tanggal 1 Januari, tapi misalnya di Maret
karena ada proyek yang butuh konsentrasi dulu.
Btw,
kita bisa mengajak anak-anak untuk buat resolusi juga lho. Tentunya mereka
mesti cukup besar, misalnya sudah sekolah di SD. Tentu saja untuk mengajak
anak, anda mesti memberi contoh bahwa anda membuat resolusi dan berhasil
menaatinya. Dengan demikian, pada saat ‘jadwal untuk anak’, pada waktu tersebut
saya ingat untuk tidak masukkan jadwal kerja/jadwal lainnya. Ohya, sekedar
meningatkan keberhasilan untuk ‘beri lebih banyak waktu untuk anak’ dengna
langsung taruh jadwal untuk anak di agenda saya. Nah, itu tapi tips-tips untuk
membuat resolusi yang bisa berhasil. Semakin banyak yang dicoba, tingkat
kemungkinan berhasil semakin tinggi. Semoga tips-tips resolusi bisa dicoba, biar
bisa menjadi individu yang lebih baik lagi.
Sumber: @AnnaSurtiNina
Tidak ada komentar:
Posting Komentar