MAKALAH
“Pengembangan
Media dalam Layanan Bimbingan Konseling di Bidang Keberagamaan”
Disusun untuk memenuhi tugas mata
kuliah Media Konseling
Dosen : Dr. Siti S. Fadhilah, M.Pd
Disusun oleh :
1.
Buyung
Kahayunan Purwandalu (121221014)
2.
Desi
Mugi Rahayu (121221018)
3.
Deva
Larasati Lestari (121221019)
4.
Diah
Astuti Saputri Retnaningsih (121221020)
JURUSAN BIMBINGAN KONSELING ISLAM
FAKULTAS USHULUDDIN DAN DAKWAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
SURAKARTA
SURAKARTA
2014
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Masalah
Saat ini banyak masyarakat atau para
pendidik yang menganggap bahwa penggunaan media dalam pembelajaran hanya dapat
digunakan pada pelajaran atau bidang studi tertentu saja. Fakta itu dapat dilihat pada proses pembelajaran
yang dilakukan para pendidik tertentu seperti guru biologi yang menggunakan
alat peraga atau torso, guru geografi yang menggunakan peta untuk menunjukkan
daerah tertentu. Tetapi penggunaan media dapat dilakukan oleh para pendidik
diseluruh bidang studi yang ada, salah satunya guru BK yang ada disetiap
sekolah.
Banyak sekali pendapat bahwa guru BK
tidak perlu menggunakan media baik cetak maupun elektronik sebagai alat untuk
pembelajaran. Perlu diketahui setiap
para pendidik atau guru sebaiknya dapat menggunakan media yang ada agar dapat mempermudah
dalam pemberian informasi kepada para peserta didik yang bertujuan agar peserta
didik dapat memahami informasi atau pengetahuan secara baik.
Penggunaan media dalam pembelajaran
itu terutama Bimbingan Dan konseling dapat menggunakan media cetak seperti
pamplet, postes, baner, dan elektronik seperti pemanfaatan teknologi interrnet
(blog, facebook, dan jejaring sosial lainnya).
Media adalah sesuatu berupa peralatan yang dapat di pakai dan
dimanfaatkan untuk merangsang perkembangan dari berbagai aspek baik itu fisik,
motorik, social, emosi kognitif, kreatifitas dan bahasa sehingga mampu
mendorong dan memudahkan terjadinya proses belajar mengajar pada guru dan
peserta didik.
Tugas guru bimbingan dan konseling
(konselor) diantaranya malakukan pengembangan
medial dalam layanan Bimbingan dan Konseling di berbagai bidang. Adapun
Bidang BK tersebut terdiri dari bidang
pribadi, sosial, belajar, keberagamaan, keluarga, dan karir.
Jadi, media bimbingan dan konseling
dalam penggunaannya harus relevan dengan tujuan layanan dan isi layanan. Hal ini mengandung makna bahwa penggunaan
media dalam layanan bimbingan dan konseling harus melihat kepada tujuan penggunaannya dan memiliki nilai dalam mengoptimalkan layanan yang diberikan
kepada siswa. Oleh karena itu dengan penggunaan media dalam layanan
bimbingan dan konseling berfungsi untuk meningkatkan kualitas proses layanan
bimbingan dan konseling.
B.
Rumusan Masalah
1.
Apa yang
dimaksud dengan media dalam layanan bimbingan konseling?
2.
Apa yang
dimaksud media dalam layanan bimbingan konseling dalam bidang keberagamaan?
3.
Apa saja
macam-macam media pengembangan layanan bimbingan konseling di bidang
keberagamaan?
C.
Tujuan
1.
Mengetahui
maksud media dalam layanan bimbingan konseling.
2.
Mengetahui maksud media dalam layanan bimbingan
konseling dalam bidang keberagamaan.
3.
Mengetahui
macam-macam media pengembangan layanan bimbingan konseling di bidang
keberagamaan.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Media dalam
Layanan Bimbingan Konseling
Secara harfiah, media berarti
perantara atau pengantar. Association for Education and Communication
Technology (AECT) mengartikanmedia sebagai segala bentuk yang dipergunakan
untuk proses penyaluran informasi. Sedangkan National Education Association
(NEA) mengartikan media sebagai segala bentuk benda yang dapat dimanipulasikan
dilihat, didengar, dibaca, atau dibicarakan beserta instrumen yang dipergunakan
untuk kegiatan tersebut.
Media berasal dari bahasa Latin yang
merupakan bentuk jamak dari kata medium artinya perantara atau pengantar. Media
adalah perantara atau pengantar dari pengirim ke penerima pesan.
Media layanan dalam Bimbingan dan
Konseling adalah segala sesuatu yang dapatdigunakan untuk menyalurkan pesan
atau informasi dari pembimbing atau konselor kepada konseli atau klien yang
dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat sehingga individu akan
mengalami perubahan sikap, perilaku atau perbuatan ke arah yang lebih baik.
B.
Media dalam
Layanan Bimbingan Konseling di Bidang Keberagamaan
Bidang bimbingan keberagamaan adalahbidang
pelayanan yang membantu peserta didik dalam memahami suasana, lembaga dan obyek
keagamaan, sarana ibadah keagamaan, situs dan peninggalan keagamaan. Jadi,
media bimbingan keberagamaan adalah media yang diunakan untuk memberikan
pencerahan spiritual, meningkatkan keimanan dan ketakwaan, pelayanan yang
membantu peserta didik dalam memahami suasana, lembaga dan obyek keagamaan,
sarana ibadah keagamaan, situs dan peninggalan keagamaan.
Pemilihan media harus memperhatikan
beberapa hal, antara lain adalah
1.
Menyesuaikan
bidang.
2.
Menyesuaikan
tujuan.
3.
Menyesuaikan
dengan karakteristik sasaran.
4.
Menyesuaikan
jenis rangsangan untuk perubahan perilaku yang diinginkan.
5.
Menyesuaikan
keadaan latar, lingkungan.
6.
Menyesuaikan
kondisi.
7.
Menyesuaikan
biaya.
8.
Dan lain-lain.
C.
Macam-macam Media
Pengembangan dalam Layanan Bimbingan Konseling di Bidang Keberagamaan
Ada beberapa
macam media layanan bimbingan konseling yang dapat dikembangkan di bidang
keberagamaan, antaralain adalah
1.
Film
Film merupakan jenis media proyeksi diam. Media proyeksi diam
(still proyected medium) mempunyai persamaan dengan media grafis dalam
menyajikan rangsangan-rangsangan visual. Film disini yang dipilih dengan pemain
animasi, karena untuk menarik sasaran dan agar sasaran tidak bosan. Sasaran
yang kami pilih untuk media film animasi ini adalah anak-anak taman kanak-kanak
dan anak sekolah dasar. Film animasi yang kami ambi bertema agama, antara lain
adalah belajar iqro, cara sholat, cara wudhu. Tujuan yang ingin kami capai
adalah agar dapat meningkatkan pengetahuan, keimanan dan ketakwaan sasaran.
Selain itu, agar sasaran dapat mempraktekannya setiap hari.
Alat dan bahan yang digunakan antara lain adalah
a.
Film animasi
belajar Iqro
b.
Film animasi
bimbingan sholat
c.
Laptop
d.
LCD
e.
Proyektor
f.
Dan lain-lain
2.
Papan Bimbingan
Papan bimbingan merupakan jenis media grafis. Papan bimbingan
adalahpapan yang khusus digunakan untuk memaparkan materi-materi bimbingan dan
konseling yang berisi artikel, gambar, bagan dan lain-lain.Papan bimbingan
merupakan media bimbingan dan konseling yang sangat murah, mudah pengadaannya,
sangat efektif dilihat banyak siswa, tidak memerlukan perawatan khusus, dan
sangat familier bagi guru, konselor, maupun siswa. Papan bimbingan merupakan
media untuk memberikan informasi, imbauan, tempat menuangkan kreativitas, gagasan dan ide bagi
siswa dan semua warga sekolah selama hal tersebut demi pertumbuhan dan
perkembangan siswa.
Papan bimbingan dipilih untuk pengembangan media layanan bimbingan
konseling, karena papan bimbingan sangat efektif untuk dilihat oleh semua orang
ditempat papan bimbingan ini diletakkan. Papan bimbingan sebaiknya dibuat
menarik agar banyak pembaca yang membacanya. Papan bimbingan yang kami buat
bertema “Langkah Tepat Membuka Pintu Rezeki”. Sasarannya adalah siswa SMP, SMK,
SMA, Semua warga sekolah, Mahasiswa, Semua warga kampus. Tujuan kami
menggunakan papan bimbingan dengan tema tersebut adalah untuk memberikan
pencerahan spiritual kepada semua sasaran. Dan dapat mengatasi masalah susah
rezeki dengan cara-cara tersebut yang dapat meningkatkan keimanan dan ketakwaan
kita terhadap Allah SWT.
Alat-alat dan bahan yang perlu disiapkan untuk membuat papan
bimbingan, antara lain adalah
1. Sterefom
2. Kertas Asturo
3. Penggaris
4. Lem
5. Gunting
6. Materi papan
bimbingan
7. Dll
Langkah-langkah yang dilakukan dalam pembuatan papan bimbingan,
antara lain adalah :
1)
Papan bimbingan
hampir sama dengan board biasa blackboard maupun whiteboard baik dari sisi
bentuk maupun ukurannya. Yang membedakannya adalah bahan pada permukaan
atasnya. Pada papan bimbingan tidak perlu dengan bahan yang dapat ditulisi
dengan kapur atau spidol whiteboard. Namun dapat berupa papan yang dicat dengan
warna yang sesuai, dilapisi bahan flannel atau karpet atau Styrofoam. Bahan
dasar papan bimbingan dapat membuat sendiri atau juga dapat membeli yang sudah
jadi dengan ukuran yang standar.
2)
Untuk lebih
menarik, memperlukan cat dengan warna-warni, dan pada bagian pinggirnya memberi
bingkai yang sesuai supaya kelihatan rapi. Untuk menjaga keamanan karya yang
dipajang, kalau perlu dipasang juga kaca yang disertai kunci pengaman.
3)
Memberi judul
yang menarik dengan warna yang mencolok dan ukuran yang besar sehingga terlihat
dengan jelas.
4)
Mengumpulkan
bahan-bahan berupa gambar, kartun, objek, buku, poster, dan lain-lain.
Menyiapkan alat-alat berupa untuk menempelkannya seperti lem, paku, gunting.
5)
Menggunakan
gradasi warna yang padu padan, serta permainan pencahayaan sehingga menampilkan
kesan “berbeda” sehingga menarik semua orang untuk melihat.
6)
Menggunakan
penyajian dengan bahasa yang mudah dipahami. Materinya disisipkan dengan bahasa
informal agar lebih efektif untuk diserap.
7)
Layout dan
desain pada papan bimbingan dapat menggunakan teknik “dummy”, yaitu teknik
meletakkan gambar agar seimbang, tidak berat kanan atau kiri. Jadi apabila
meletakkan gambar usahakan bila kanan ada gambar kiri juga harus mengimbangi
diberi gambar. Kalau setting gambarnya berat sebelah, maka mata akan terlihat
berat membaca.
8)
Memperhatikan
juga teknik-teknik pembuatan media, pewarnaan, ilustrasi, desain, isi, dan
keefektifan audiensi.
3.
Permainan
Permainan yang kami pilih adalah permaianan simulasi. Permainan
simulasi adalah permainan yang di maksudkan untuk merefleksikansituasi-situasi
yang terdapat dalam kehidupan yang sebenarnya.
Tujuannya adalah membantu siswa untuk mempelajari
pengalaman-pengalaman yang berkaitan dengan aturan-aturan sosial. Permainan
simulasi dapat dikatakan merupakan gabungan antara teknik bermain peranan
dengan teknik diskusi. Topik-topik permainan simulasi disesuaikan dengan
tingkat perkembangan dan latar belakang lingkungan anak. Dan karena kami
mendapat tugas dibidang keberagamaan, maka topik yang kami ambil tentang agama,
spesifiknya adalah dengan tema “Ibadah konsep dan aktualisasinya”.Berikut
keterangan jelas tentang permainan tersebut.
Judul : Permainan
simulasi yang bertema ” Ibadah konsep dan aktualisasinya “.
Tujuan : Untuk
meningkatkan pengetahuan tentang agama umumnya dan khususnya tentang ibadah.
Selain itu kita dapat berdiskusi bersama tentang ibadah.
Sasaran :
SMP-SMK-SMA-Mahasiswa
Alat dan Bahan:
1)
Kertas untuk
kartu soal
2)
Bolpoin
3)
Dan lain-lain
Peraturan :
1.
Permainan
terdiri dari 2-3 kelompok, satu kelompok terdiri dari 2-3 siswa, selebihnya
sebagai penonton dan guru sebagai fasilitator.
2.
Langkah
pertama,salah satu siswa dari kelompok pertama mengambil kertas urutan kemudian
membukanya, selanjutnya siswa nomor sesuai yang diambilnya dan membaca
pertanyaan. Dan jawab jika itu pertanyaan dan lakukan jika itu perintah..
3.
Setelah membaca
pertanyaan, kelompok mendiskusikan jawaban dari pertanyaan selama kurang lebih
4 menit.
4.
Apabila habis
waktu yang ditentukan, salah satu atau keseluruan dari kelompok membacakan
hasil diskusi atau melakukan yang diperintahkan dalam pesan didalam kelas.
5.
Jika jawaban
tersebut benar, maka giliran kelompok yang kedua mengambil kertas urutan, tetapi
jika jawaban salah malah kelompok yang lain, jika jawaban masih salah
makadilemparkan pada penonton. Kelompok pertama harus melaksanakan hukuman
sesuai dengan perintah pada pesan dikolom.
6.
Setelah
kelompok pertama melaksanakan hukuman, giliran kelompok kedua mengambil kertas
urutan dan seterusnya.
7.
Permainan ini berakhir setelah semua kertas
urutan habis.
Kartu :
·
Kartu
Pertanyaan 1: Jelaskan apa sebetulnya yang dimaksud dengan ibadah!
·
Kartu
Pertanyaan 2: Mengapa seorang muslim diwajibkan beribadah?
·
Kartu
Pertanyaan 3: Sebutkan beberapa contoh ibadah berdasarkan pengklasifikasiannya!
·
Kartu
Pertanyaan 4: Bagaimanakah pandangan anda apabila ada seorang yang melakukan
kebaikan karena ingin mendapatkan pujian orang?
·
Kartu Hukuman 5:
lafalkan surat-surat pendek sejumlah 3 surat bersama kelompok anda.
·
Kartu
Pertanyaan 6: Bagaimanakah semestinya Anda sebagai seorang muslim memaknai
ibadah dan aktualisasinya di zaman sekarang.
·
Kartu Hiburan
7: Nyanyikanlah sebuah lagu religi bersama kelompok anda dengan suara yang
merdu dan kompak.
·
Kartu
Pertanyaan 8: Jelaskan apa sajakah ibadah-ibadah umum yang dapat dilakukan oleh
remaja muslim.
·
Kartu Hukuman
9: Peragakan cara bersikap yang santun pada orang tua! Lakukan dengan memilih
pasangan teman dari anggota kelompok anda!
·
Kartu
Pertanyaan 10: Sebutkan syarat-syarat penting diterimanya suatu ibadah?
Bagaimanakah kedudukan niat dalam suatu ibadah?
·
Kartu
Pertanyaan 11: Mengapa masih terdapat sebagian besar saudara muslim kita yang
melakukan ibadah sholat tetapi perilakunya masih jauh dari fungsi dan hikmah
sholat? Jelaskan!
·
Kartu
Pertanyaan 12: Bagaimanakah seharusnya sikap seorang muslim dalam beribadah
(seperti sholat, puasa, haji) agar apa yang dilakukan memberi bekas pada
perilakunya?
·
Kartu Hiburan
13: Buatlah sebuah puisi untuk seseorang yang Anda sayangi dan peragakan
didepan teman-teman Anda dengan ekspresi yang menarik!
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Media dalam layanan bimbingan konseling dibidang keberagamaan
adalah segala sesuatu yang dapatdigunakan untuk menyalurkan pesan atau
informasi tentang agama yang bertujuan untuk memberikan pencerahan spiritual,
meningkatkan keimanan dan ketakwaan, membantu peserta didik dalam memahami
suasana, lembaga dan obyek keagamaan, sarana ibadah keagamaan, situs dan
peninggalan keagamaan dari pembimbing atau konselor kepada konseli atau klien
yang dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat sehingga individu
akan mengalami perubahan sikap, perilaku atau perbuatan ke arah yang lebih
baik. Media dalam layanan bimbingan konseling yang dikembangkan di bidang
keberagamaan adalah film animasi, papan bimbingan dan permainan simulasi.
Daftar Pustaka
Nursalim, Mochamad.
2013. Pengembangan Media Bimbingan & Konseling. Indeks: Yogyakarta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar