KONSELING TERAPI EMOTIF RASIONAL
Kasus : Linda mempunyai pikiran yang
irasional mengenai hidup yang bermakna.
Konseli : Linda
Linda adalah
seorang siswi kelas X SMA Margo Asri di Jakarta, semester II. Linda merupakan
anak pertama dari dua bersaudara, adiknya laki-laki kelas VIII. Linda adalah
anak yang berprestasi, cantik, rajin masuk sekolah, baik, ramah, dan disukai
teman-temannya. Linda berasal dari Kupang, ia tinggal di rumah tantenya,
pemilik kost-kostan putri.
Linda memiliki
seorang pacar bernama Danang yang berasal dari Bantul. Linda baru pertama kali
berpacaran dan merasakan kecocokan ketika bersama dengan Danang. Danang adalah
seorang pengusaha pakaian. Ia adalah orang yang baik, sabar, pengertian, mapan,
dan teman mengobrol yang menyenangkan. Mereka berpacaran kurang lebih satu
tahuan. Hubungan mereka sangat dekat sehingga mereka sering nonton,
jalan-jalan, dan Danang sering mengunjungi Linda di kost dan terkadang
mengobrol dengan tantenya. Pada suatu ketika hubungan Danang dan Linda tidak berjalan
dengan baik karena Linda selalu sibuk dengan teman-teman dan sekolahnya
sehingga akhirnya Linda memutuskan untuk berpisah dengan Danang. Setelah dua
bulan putus, Linda dekat lagi dengan Danang yang statusnya hanya sebagai teman.
Hubungan ini berjalan sekitar lima bulan. Pada suatu hari saat berjalan-jalan
bersama teman-teman sekolahnya ke Ancol, Linda melihat Danang berjalan mesra
dengan gadis lain.
Linda sangat
terpuku, kecewa, sedih, jengkel, dan cemburu ketika mengetahui hal tersebut.
Linda tidak ingin putus dengan Danang karena ia adalah pria satu-satunya yang
sangat ia cintai dan dapat membahagiakannya. Apabila Linda tidak mendapatkan
cinta Danang, Linda berpikir bahwa hidupnya tidak bermakna lagi karena Danang
yang selalu ada di dalam hatinya.
Setelah kejadian
itu Linda tidak semangat dan konsentrasi dalam belajar. Ia menjadi pendiam,
menjauhi teman-temannya, sering tidak masuk sekolah dengan alasan sakit, tidak
nafsu makan, melamun, dan mengurung diri di dalam kamar. Linda juga selalu
berdoa agar hubungannya dengan Danang dapat terjalin kembali.
Langkah-langkah kerja dan skema untuk menyelesaikan
kasus Linda dengan pendekatan konseling terapi emotif rasional
1.
Hubungan
Awal
Konselor
membangun hubungan yang hangat dengan konseli. Contoh
a. Konselor
menyambut kedatangan konseli.
b. Konselor
mengajak konseli berbasa-basi.
c. Konselor
mempersilakan konseli untuk mengungkapkan masalahnya.
2.
Penjelasan
Masalah
Konselor
mengajak konseli untuk mengungkapkan apa yang menjadi kebingungan, kesulitan,
atau masalah yang dihadapinya. Contoh:
Linda
sangat terpukul, kecewa, sedih, jengkel, dan cemburu ketika melihat Danang
berjalan mesra dengan seorang gadis di Ancol.
3.
Penggalian
Masalah
Konselor
menggali informasi yang lebih dalam dari konseli. Data-data yang akan digali
terkait dengan kajadian tertentu (Activating event, activating experince),
tanggapan terhdapa kejadian yang dialami konseli (belief), yang menimbulkan
pikiran irasional dari setelah kejadian itu di respons, akibat pandangan
irasional (consequence).
Contoh:
a. Activating
event
Danang mempunyai teman wanita baru
setelah putus dengan Linda.
b. Belief
1) Linda
berpikir bahwa Dannag adalah pria satu-satunya yang sangat dicintai yang dapat
membahagiakannya.
2) Linda
berpikir bahwa hidupnya tidak bermakna lagi jika tidak bersama Danang.
3) Hanya
Danang yang ada di dalam hatinya.
c. Consequence
1) Linda
tidak semangat dan konsentrasi dalam be;ajar, menjadi pendiam, menjauhi
teman-temannya, sering tidak masuk sekolah dengan alasan sakit, dan tidak nafsu
makan.
2) Melamun
dan mengurung diri di dalam kamar.
3) Linda
juga selalu berdoa agar hubungannya dengan Danang dapat terjalin kembali.
4.
Penyelesaian
Masalah
Konselor
menjelaskan sumber masalah yang dialami konseli. Konselor memberikan
pandangan-pandangan yang akan mengubah pikiran irasional konseli. Untuk
mengubah pandangan tersebut, konselor menentang pikiran irasional (dispute)
konseli dengan pertanyaan-pertanyaan. Dengan demikian, konseli diharapkan akan
mengubah pandangan irasionalnya (effect). Contoh:
a. Dispute
1) Konselor
menjelaskan kepada Linda bahwa perasaan sangat terpukul, jengkel, sedih,
kecewa, dan cemburu karena Danang satu-satunya pria yang sangat dicintai dan
dapat membahagiakannya harus diubah. Konselor juga harus mengubah pikiran Linda
yang menganggap bahwa hidupnya tidak bermakna lagi apabila ia tidak bersama
Danang.
2) Konselor
memberikan pertanyaan menentang kepada Linda mengenai pikiran irasionalnya
bahwa hidupnya tidak bermakna lagi apabila ia tidak bersama Danang. Konselor
juga mengajak Linda untuk belajar memaknai hidup.
3) Pertanyaan
menentang:
a) Apakah
Danang adalah satu-satunya laki-laki yang perhatian dan benar-benar mencintai
kamu?
b) Apakah
hidup setiap orang menjadi tidak bermakna lagi jika tidak mendapatkan cintanya?
c) Apakah
hidup bermakna itu harus didapatkan dari rasa cinta kepda seseorang?
4) Konselor
memberikan contoh-contoh bahwa hidup seseorang tetap berharga, walaupun tidak
mendapatkan kembali orang yang dicintainya.
b. Effect
1) Linda
mulai mengubah pikiran irasionalnya bahwa hidup tetap bermakna, meskipun tidak
bersama Danang.
2) Linda
merasa bersemangat, meskipun tidak mendapatkan cinta Danang lagi.
3) Linda
merecanakan perilaku dan perasaan yang sesuai dengan realitas, seperti lebih
memaknai hidup, berusaha menerima keadaan, dan lebih bersemangat.
5.
Hubungan
Akhir
Setelah
melalui proses wawancara konseling, konseli akhirnyasudah menemukan jalan
keluar untuk permasalahannya. Dengan demikian, konselor dapat menutup proses
konseling.
Contoh:
a. Konselor/konseli
meringkas kembali isi pembicaraan mulai dari awal.
b. Konseli
diminta menegaskan kembali keputusan yang telah diambil selama proses
konseling.
c. Konselor
memberi bombongan atau semangat pada konseli.
d. Konselor
menawarkan bantuan jika kelak timbul permasalahan baru.
e. Konseli
mengucapkan terimakasih dan mohon pamit.
6.
Tindak
lanjut
Meskipun
wawancara konseling sudah berakhir, konselor wajib memantau perkembangan yang
sudah tejadi dalam diri konseli. Kegiatan ini juga bisa dilakukan secara
terjadwal sesuai waktu yang telah disepakati. Hal yang dilakukan adalah
mengevaluasi keberhasilan konseli dalam melakukan alternatif pilihan/keputusan
yang telah disepakatinya.
Contoh:
a. Melihat
perkembangan Linda dalam bergaul dengan teman-temannya di sekolah.
b. Menggali
informasi dari teman-teman, guru kelas, dan wali kelas Linda mengenai perilaku
Linda dengan teman laki-lakinya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar