1.
Definisi
Reinforcement
merupakan
peristiwa khusus dari perilaku, yang diikuti dengan konsekuensi, di mana
konsekuensi tersebut akan memperkuat perilaku. Seseorang yang mendapatkan reinforcement
akan cenderung mengulang perilaku yang sama di masa mendatang. Operant
behavior yang terjadi dalam sebuah lingkungan akan menghsilkan sebuah
konsekuensi. Konsekuensi yang memperkuat operant behavior disebut reinforcer.
Contoh : Mahasiswa menemui kesulitan dalam
belajar, setelah bertanya pada temannya, ia tertolong. Selanjutnya, ia akan
bertanya kepada teman saat menemui kesulitan kembali, walaupun temannya belum
tentu dapat menjawab. Dosen tersenyum kepada mahasiswa dan menghargainya karena
mau duduk di depan. Hasilnya, mahasiswa tersebut lebih memilih untuk duduk di
depan.
2.
Macam-macam
Reinforcement
a.
Positive - Negative
Reinforcement
1)
Positive Reinforcement
a) Definisi: Suatu peristiwa/stimulus
(benda/kejadian) yang bila hadir mengikuti suatu perilaku tertentu dapat
menyebabkan perilaku tersebut akan diulangi/meningkat/terpelihara.
b) Faktor yang mempengaruhi keefektifan
reinforcement positif, yaitu:
a. Memilih perilaku yang akan
ditingkatkan
Perilaku yang akan dikukuhkan harus diidentifikasi secara
spesifik. Hal ini akan membantu untuk memastikan reliabilitas dari deteksi
contoh dari perilaku dan perubahan frekuensinya, serta meningkatkan perilaku
kemungkinan program reinforcement ini dilakukan secara konsisten.
b. Memilih Reinforcer
·
Berbeda individu, kemungkinan reinforcer yang digunakan juga
berbeda. Ada juga reinforcer yang merupakan reinforcer bagi semua orang.
·
5 macam reinforcer yaitu :
Ø
Consumable reinforcer – makanan, minuman
Ø
Activity reinforcer – hobi, olahraga, belanja
Ø
Manipulative reinforcer – bersepeda, menggunakan internet
Ø
Possesional reinforcer – gelas kesayangan, baju favorit
Ø
Social reinforcer – pujian, pelukan, senyuman
c. Membangun pelaksanaan
§
Makin lama periode deprivasi, maka reinforcer akan makin
efektif.
§
Deprivasi adalah selang waktu training sebelumnya, di mana
individu tidak menerima reinforcer.
d. Ukuran reinforcer
§
Ukuran atau jumlah reinforcer merupakan ukuran yang penting
dalam efektivitas reinforcer. Jumlah reinforcer cukup untuk menguatkan perilaku
yang ingin ditinggalkan, namun jangan berlebihan untuk menghindari satiasi.
§
Satiasi adalah kondisi dimana individu menerima reinforcer
terlalu banyak sehingga reinforcer tidak
lagi dikukuhkan.
§
Contoh : Jika seseorang suka dengan sate kambing, lalu
dibelikan seekor kambing dan disate, lalu disuruh menghabiskan semua. Lalu
disuruh makan sate lagi pasti tidak mau.
e. Pemberian reinforcer
§
Reinforcer harus diberikan segera setelah perilaku muncul.
Perilaku belum diselipi perilaku lain. Pengukuh yang tertunda dijembatani
dengan janji lain. Ada dua macam prinsip, yaitu the direct acting effect dan
the indirect acting effect.
§
Contoh : Jika sudah berjanji, setelah melakukan sholat akan
diberi roti. Maka setelah selesai sholat segera diberi roti. Maka sholat itu
sebagai pengukuh. Jika diselipi kegiatan lain tidur misal dan pemerian roti
setelah tidur, maka tidurnya bukan sholatnya yang dikukuhkan.
f. Penggunaan aturan
Intruksi dapat memfasilitasi; perubahan perilaku dalam
beberapa cara yaitu: intruksi akan mempercepat proses belajar individu
mengerti, intruksi dapat mempengaruhi individu untuk berusaha bagi
reinforcement yang ditunda, dan dapat membantu mengajar individu (seperti anak
kecil atau orang yang mengalami hambatan perkembangan) untuk mengikuti
intruksi.
g. Contigent vs Noncontingent
Reinforcement
§
Reinforcement contigent : reinforcer tergantung perilaku.
§
Reinfoecement noncontigent : reinforcer diberikan pada waktu
tertentu dantidak bergantung pada perilaku.
h. Memindahkan individu dari program dan
menggantinya dengan renforcement yang natural/menyapih
Setelah ada penguatan perilaku melalui penggunaan
reinfoecement positif, ada kemungkinan bagi reinforcer dari lingkungan alami
individu untuk mengambil alih pemeliharaan perilaku tersebut.
c) Penerapan Positive Reinforcement
§
Memilih perilaku yang akan ditingkatkan
§
Memilih pengukuh
§
Menerapkan Positive Reinforcement
Ø
Katakan pada individu sebelum mulai
Ø
Pengukuh diberikan mengikuti perilaku
Ø
Gambarkan perilaku kepada individu ketika pengukuh diberikan
Ø
Gunakan hadia dan kontak fisik (jika perlu), hindari
kekenyangan dan kejenuhan
§
Menyapid dengan diberi penyadaran
2) Negative Reinforcement
§ Meningkatkan kemungkinan berulangnya perilaku
karena terhindar/dihilangkan dari stimulus yang tidak menyenangkan.
§ Bukan hukuman bagi pelakunya tetapi dapat menjadi
hukuman bagi orang yang dihindari
·
Contoh :
Seseorang memiliki fobia ular, namun ia harus bekerja di toko hewan. Akhirnya
ia ditempatkan di bagian hewan unggas (burung, ayam). Ia pun dapat bekerja
dengan nyaman karena tidak perlu berinteraksi dengan ular.
§ Kelemahan Negative Reinforcement
Ø Disajikan stimulus aversif -> tidak menyenakan
bagi penyaji
Ø Pengukuhan negatif berulang menghilangkan daya
aversifnya
Ø Reaksi terhadap pengukuh negatif tidak selalu
berupa perilaku sasaran -> agresi
Ø Membentuk hubungan antara penerima dengan
pemberi/lingkungan menjadi jelek
3)
Jadwal
Pengukuhan
Ø Terus menerus (continuos)
·
Proses
belajar lebih cepat
·
Perilaku
cepat hapus jika pengukuh dihentikan
Ø Berselang/sebagian (partial)
·
Efisien
·
Memelihara
perilaku
·
Menghindari
kejenuhan
Ø Berjangka waktu sama (fixed interval)
·
Pengukuh
diberikan pada waktu tertentu
·
Perilaku
muncul dengan frekuensi tinggi menjelang tenggang waktu yang diberikan pengukuh
Ø Berjangka waktu berbeda (varied interval)
·
Pengukuh
diberikan dengan jangka waktu berbeda
·
Perilaku
meningkat dengan teratur
Ø Berjangka ulang sama (fixed ratio)
·
Pengukuh
diberikan setelah sejumlah respon
Ø Berjangka ulang berbeda (varied ratio)
·
Pengukuh
diberikan setelah beberapa respon, setiap kali jumlah respon berbeda
4)
Pertimbangan
dalam memberikan penguatan positif dan negatif
Ø Penguat positif akan menimbulkan emosi tertentu
yang menyebabkan percaya diri bertambah dan rasa puas
Ø Penguat negatif akan menimbulkan emosi kurang
menyenangkan yang menyebabkan frustasi
Ø Yang penting adalah pemilihan tepat konsekuensi
untuk mengendalikan perilaku karena akan menimbulkan reaksi dramatik dengan
reaksi dramatik dengan reaksi emosi yang muncul
Ø Perbedaan individu perlu diperhatikan bila
menerapkan penguat positif dan negatif.
5)
Kesimpulan
v Reinforcement positif merupakan ssesuatu yang
diberikan untuk membentuk dan mempertahankan perilaku
v Reinforcement negatif merupakan sesuatu yang
disingkirkan untuk membantuk dan mempertahankan perilaku.
b. Conditioned
Reinforcement
1.
Unconditioned
reinforcer
Suatu stimulus yang menggunakan perilaku tertentu tanpa dikondisikan
lebih dahulu
2.
Conditioned
reinforcer
Stimulus yang awalnya bukan reinforcer, tapi kemudian diasosiasikan
dengan reinforcer lain (back up reinforcer)
v Faktor-faktor yang mempengaruhi conditioned
reinforcer :
·
Kekuatan back
up reinforcer
·
Macam back up
reinforcer; simple conditioned reinforcer dan generalized conditioned
reinforcer
·
Schedule back
up reinforcer
v Contoh conditioned reinforcement : setiap siswa
yang melakukan pelanggaran terhadap peraturan sekolah akan mendapatkan poin.
Ketika poin yang terkumpul sejumlah tertentu, siswa akan memeproleh hukuman
yang telah disepakati terlebih dahulu.
c. Intermittent
Reinforcerement
1)
Definisi :
pemeliharaan perilaku dengan memberikan reinforcer sewaktu-waktu daripada
memberikannya setiap saat perilaku muncul.
2)
Keuntungan intermittent
reinforcement
·
Reinforcer
tetap efektif dalam waktu yang lebih lama daripada continuous reinforcement
·
Perilaku yang
diberi intermittent reinforcement cenderung lebih lama hilang daripada yang
diberi continuous reinforcement
·
Individu
bekerja lebih konsisten
·
Perilaku yang
diberi intermittent reinforcement berlangsung dengan cepat ketika dipindah ke
reinforcer dalam lingkungan alami.
3)
Ada empat
tipe jadwal
1.
Ratio
schedule
·
Fixed ratio
Ø Contoh setiap meminjam dua film di rental dapat
bonus satu
·
Variable
ratio
Ø Contoh mesin judi koin
2.
Simple
interval schedule
·
Fixed interval
Ø Contoh gaji pegawai yang dibayar setiap bulan
·
Variable
interval
Ø Contoh Menggunakan internet semakin lama semakin
mahal
3.
Interval
schedule with limited hold
·
Fixed interval
hold dengan limited hold
Ø Contoh toleransi keterlambatan masuk kelas
·
Variable
interval hold dengan limited hold
Ø Contoh menelepon ketika jaringan sibuk, kita tidak
tau kapan telepon akan masuk
4.
Duration
schedule
·
Fixed duration
schedule
Ø Contoh pekerja yang dibayar per jam
·
Variable
duration schedule
Ø Contoh menunggu jalanan hingga agak sepi agar dapat
menyeberang
Sumber : Modul dari Dosen
Tidak ada komentar:
Posting Komentar