Analisa
Transaksional
a)
Konsep Dasar Analisa Transaksional
Konsep Dasar Pandangan tentang sikap manusia Analisis
Transaksional berakar dalam suatu filsafat anti deterministik yang memandang
bahwa kehidupan manusia bukanlah suatu yang sudah ditentukan. Analisis
Transaksional didasarkan pada asumsi atau anggapan bahwa orang mampu memahami
keputusan-keputusan pada masa lalu dan kemudian dapat memilih untuk memutuskan
kembali atau menyesuaikan kembali keputusan yang telah pernah diambil. Berne
dalam pandangannya meyakini bahwa manusia mempunyai kapasitas untuk memilih
dan, dalam menghadapi persoalan-persoalan hidupnya.
Kata transaksi selalu mengacu pada proses pertukaran
dalam suatu hubungan. Dalam komunikasi antarpribadi pun dikenal transaksi, yang
dipertukarkan adalah pesan pesan baik verbal maupun nonverbal. Analisis
transaksional sebenarnya bertujuan untuk mengkaji secara mendalam proses
transaksi (siapa-siapa yang terlibat di dalamnya dan pesan apa yang dipertukarkan).
b) KOMPONEN
ANALISIS TRANSAKSIONAL
a.
Analisis Struktur
Analisis struktur maksudnya adalah
analisis terhadap status ego yang menjadi dasar struktur kepribadian klien yang
terlihat dari respons atau stimulus klien dengan orang lain
b.
Analisis transaksional
Konselor menganalisis pola transaksi
dalam kelompok, sehingga konselor dapat mengetahui ego state yang mana yang
lebih dominan dan apakah ego state yang ditampilkan tersebut sudah tepat
atau belum.
c.
Analisis Mainan
Analisis mainan adalah analisis
hubungan transaksi yang terselubung antara Klien dengan konselor atau dengan
Lingkungannya. Konselor menganalisis suasana permainan yang diikuti oleh klien
untuk mendapat sentuhan, setelah itu dilihat apakah klien mampu menanggung
resiko atau malah bergerak kearah resiko yang tingkatnya lebih rendah.
d.
Analisis Skript
Analisis Skript ini merupakan usaha
konselor untuk mengenal proses terbentuknya skript yang dimiliki klien.
Analisis skript ini hendaknya sampai menyelidiki transaksi seseorang sejak
dalam asuhan orang tua, pada masa ini terjadi transaksi antara orang tua dengan
anak-anaknya. Dan pada akhirnya terbentuk suatu tujuan hidup dan rencana hidup
(script atau naskah). Hal ini dilakukan apabila konselor sudah meyakini
bahwasanya kliennya terjangkit posisi hidup yang tidak sehat.
c)
Teknik-teknik konseling Analisisi Trasaksional
Teknik konseling yang digunakan adalah:
§ Permission
Memperbolehkan klien melakukan apa yang tidak boleh dilakukan oleh orang
tuanya
§ Protection
Melindungi klien dari ketakutan
karena klien disuruh melanggar terhadap peraturan orang tuanya.
§ Potency
Mendorong klien untuk menjauhkan
diri klien dari injuction yang diberikan orang tuanya.
§ Operation
·
Interrogation
Mengkonfrontasikan
kesenjangan-kesenjangan yang terjadi pada diri klien sehingganya berkembang
respon adult dalam dirinya.
·
Specification
Mengkhususkan hal-hal yang
dibicarakan sehingganya klien paham tentang ego statenya.
·
Confrontation
Menunjukkan kesenjangan atau
ketidak beresan pada diri klien
·
Explanation
Transaksi adult-adult yang terjadi
antara konselor dengan klien untuk menejlaskan mengapa hal ini terjadi
(konselor mengajar klien)
·
Illustration
Memberikan contoh pengajaran kepada
klien agar ego statenya digunakan secara tepat.
·
Confirmation
Mendorong klien untuk bekerja lebih keras lagi.
·
Interpretation
Membantu klien menyadari latar belakang dari tingkah
lakunya
·
Crystallization
Menjelaskan kepada klien bahwasanya klien sudah boleh
mengikuti games untuk mendapatkan stroke yang diperlukannya.
d) Kelebihan dan Kelemahan Analisis Transaksional
v Kelebihan AT
antara lain :
·
Punya Pandangan Optimis dan Realistis tentang Manusia.
AT memandang manusia dapat berubah
bila dia mau. Manusia punya kehendak dan kemauan. Kemauan inilah yang
memungkinkan manusia berubah, tidak statis. Sehingga manusia bermasalah
sekalipun dapat berubah lebih baik, bila kemauannya dapat tumbuh.
·
Penekanan Waktu Sekarang dan Di sini
Tujuan pokok terapi AT adalah
mengatasi masalah klien agar dia punya kemampuan dan memiliki rasa bebas untuk
menentukan pilihannya. Hal ini dimulai dengan menganalisis interaksinya dengan
konselor atau orang lain. Dan itu adalah persoalan interaksi sekarang. Kini dan
di sini (here and now).
·
Mudah Diobservasi.
Pada umumnya teori yang muncul dari
laboratorium itu sulit diamati karena itu terlihat abstrak, sehingga
kadang-kadang tak jarang pula yang hanya merupakan konstruk pikiran manusia
penemunya. Berbeda dengan AT, ajaran Berne tentang status ego ( O, D dan A)
adalah konsep yang dapat diamati secara nyata dalam setiap interaksi atau komunikasi
manusia.
·
Meningkatkan Keterampilan Berkomunikasi
Fokus AT terpusat pada cara
bagaimana klien berinteraksi, maka treatment juga mengacu pada interaksi, cara
bebicara, kata-kata yang dipergunakannya dalam berkomunikasi. Karena itu, AT
tidak hanya berusaha memperbaiki sikap, persepsi, atau pemahamannya tentang
dirinya tetapi sekaligus mempunyai sumbangan positif terhadap keterampilan
berkomunikasi dengan orang lain. Hal semacam ini tidak dimilliki oleh
pendekatan lainnya.
v Kelemahan AT
antara lain :
·
Kurang Efisien terhadap Kontrak Treatment
AT mengharapkan, kontrak treatment
antara konselor-klien harus terjadi antara status ego Dewasa-dewasa. Artinya
menghendaki bahwa klien mengikat kontrak secara realistis. Tetapi dalam
kenyataannya, cukup banyak ditemui bahwa banyak klien yang punya anggapan jelek
terhadap dirinya, atau tidak realistis. Karena itu, sulit tercapainya kontrak,
karena ia tidak dapat mengungkapkan tujuan apa yang sebenarnya diinginkannya.
Sehingga memerlukan beberapa kali pertemuan. Hal semacam ini dianggap tidak
efisien dalam pelaksanaannya.
·
Subyektif dalam Menafsirkan Status Ego.
Apakah ungkapan klien termasuk
status Ego Orang tua, Dewasa, atau Anak-anak merupakan penilaian yang
subyektif. Mungkin dalam hal yang ekstrim tidak ada perbedaan dalam
menafsirkannya. Tapi bila pernyataan itu mendekati dua macam status ego akan
sulit ditafsirkan, dan mungkin berbeda antara orang yang satu dengan yang
lainnya. Perbedaan dalam memahami status ego ini, menyebabkan sulitnya kesamaan
dalam menakar egogram klien.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar