Perubahan Identitas Etnik : Suatu
Telaah Kepustakaan
Pengertian Identitas Etnik
Menurut Kuhn, Kata Identitas adalah Inti
diri yaitu posisi umum dalam masyarakat. Sedangkan Etnik adalah sebuah himpunan manusia (Subkelompok
manusia) yang di persatukan oleh suatu kesadaran atas kesamaan sebuah kultur
atau subkultur tertentu, atau karena kesamaan ras, agama, asal usul bangsa,
bahkan peran atau fungsi tertentu. Jadi, Identitas Etnik adalah Individu-individu
mempunyai banyak identitas yang berkaitan dengan peranan-peranan khusus. Salah
satu identitas-identitas ini berhubungan dengan latar belakang etnik mereka
yang di anggap sebagai inti diri mereka.
Pendekatan Perubahan Identitas Etnik
Ada dua pendekatan terhadap perubahan identitas etnik :
1. Pendekatan Objektif (Psikologi sosial/struktural)
Asumsi dasar ilmu alam: Ada keteraturan dalam
realitas sosial juga dalam perilaku manusia. Mencari hukum umum dengan
menjelaskan variabel mana menyebabkan atau berkolelasi dengan variabel lainnya. Pendekatan ini cenderung etnosentrik. Kaum objektivitas mengklaim bahwa tanda-tanda budayaa
seperti ras secara dekat berhubungan, kalaupun tak terpisahkan dengan etnik.
2. Pendekatan Subjektif (Fenomenologi)
Kaum subjektif memandang bahwa
identitas etnik mengemuka lewat tanda-tanda budaya, mereka menekankan diri, dan
juga perasaan identitas yang berkaitan dengan kelompok dan pengakuannya oleh
orang-orang lain. Identitas etnik sebagai
dinamik, cair dan situasional.
Model - model Perubahan Identitas Etnik
Ada 3 model perubahan
identitas etnik :
1. Model Akulturasi
Dewan peneliti ilmu sosial ( 1930-an ) : Bahwa akulturasi merujuk kepada fenomena yang timbul ketika kelompok –
kelompok individu yang berbeda budaya berhubungan langsung dan
berkesinambungan, dimana perubahan pada budaya asli salah satu atau dua kelompok.
2. Model Asimilasi
Melalui
proses ini akan merujuk kepada sejauh mana
suatu kelompok semula khas telah kehilangan identitas subjektifnya dan
telah terserap kedalam struktur sosial suatu kelompok lain.
3. Model Pluralisme
Pluralisme
merujuk pada pemeliharaan lembaga – lembaga budaya secara terpisah oleh
kelompok – kelompok budaya yang berlainan dalam suatu etnisitas politik.
Kritik Atas Asimilasi
Pendekatan deterministik ini telah dikritik sebagai terlalu simplistik,
karena proses perubahan identitas etnik pada kelompok-kelompok etnik,
sebenarnya, sirkuler, interaksional dan dinamik, melibatkan konflik-konflik
dalam kelompok etnis.
Mulyana, Deddy. 2006. Komunikasi Antarbudaya. Bandung: Remaja Rosda Karya
keren artikelnya.
BalasHapuswww.kiostiket.com
kayseri escort - kayseri escort - kayseri escort - kayseri escort - kayseri escort - kayseri escort - kayseri escort - kayseri escort - kayseri escort - kayseri escort - kayseri escort - kayseri escort - kayseri escort - kayseri escort - kayseri escort - kayseri escort - kayseri escort - gaziantep escort
BalasHapus