DIMENSI
WAKTU DALAM KOMUNIKASI ANTARBUDAYA
Waktu
dan perbedaan budaya
Asumsi di kalangan teoritisi
Komunikasi bahwa orientasi waktu tertentu berkaitan dengan “budaya lebih tinggi” (Spengler, 1926).
Hal-hal terkait dengan waktu
dan perbedaan budaya adalah:
- Analisis waktu
- Perwaktuan
- Tempo
Konsep waktu dalam budaya
dan persepsi antarbudaya dalam literatur Barat, dipenuhi asumsi yang tidak
disadari dalam hal mengalami waktu (time experiencing).
Pendefinisian tentang waktu
dalam sebuah budaya akan diperluas dalam aspek-aspek budaya yang terkait dengan
aspek budaya berkenan dengan ruang, penetapan ruang, dan gerak lewat ruang.
Futurisme
dan Komunikasi Interkultural
Futurisme adalah gerakan
multidisipliner dalam telaah masa depan budaya . Masa depan bersifat konseptual dan perseptual .
Setiap budaya mempunyai
citra futuristik beragam . Salah satu dimensi yang berbeda dalam futurisme budaya
dalam mempersepsi waktu.
Kemacetan lalu lintas antarbudaya
Kemacetan komunikasi
antarbudaya dapat terjadi diakibatkan antara lain oleh frame, pengalaman dan
terutama budaya yang berbeda .
Polak (1961) merupakan
pemikir penting dalam pengembangan citra futuristik dalam membentuk budaya.
Mengatur
waktu (Timing) dan Menjaga waktu (Timekeeping) di antara
budaya-budaya
Dimensi waktu berkenaan
dengan bagaimana dan sejauh mana obyektifitas waktu dalam budaya tertentu.
Beberapa hal dalam dimensi
waktu adalah: cara-cara waktu (time devices); metode menjaga waktu; dan
formulasi waktu obyektif. Pengaturan waktu dalam budaya terdiri atas: (1) Waktu
Obyektif dan (2) Waktu Subyektif. Waktu obyektif ditransformasikan dengan penggunaan jam.
Penggunaan jam sebagai
penjagaan waktu obyektif, berpengaruh dalam sejarah perilaku manusia. Penggunaan jam bagi Wright (1968) selain menumbuhkan konsep waktu
obyektif, juga adalah ancaman. Menurut Bruneau (1978) bahaya jam adalah: (1) Tempo
obyektif, bila diterima secara meluas, cenderung menghancurkan budaya yang
didasarkan pada temporal subyektif; (2) Adopsi standar waktu obyektif yang
meluas cenderung menghilangkan keanekaragaman budaya.
Penjagaan waktu selain jam
berkaitan dengan peristiwa-peristiwa di langit dan alamiah.
Pengubahan penjagaan waktu
dalam sebuah kelompok budaya, akan mengubah pola karakteristik budaya tersebut.
Perbedaan kultural dalam
menilai waktu obyektif, dapat menjembatani permasalahan Komunikasi Antarbudaya.
Pacu
hidup, tempo budaya dan Komunikasi
Interkultural
Jenis-jenis waktu:
Waktu biologis, Waktu fisiologis,
Waktu perceptual,
Waktu obyektif,
Waktu psikologis,Waktu sosial, dan Waktu cultural.
Pacu hidup kelompok budaya
berkenan dengan bagaimana tingkat pengalaman waktu diintegrasikan oleh kumpulan
individu dalam kelompok tersebut. Bentuk-bentuk waktu terdiri atas: (1) Waktu Obyektif;
(2) Waktu Siklus. Waktu Obyektif-periodik, biasanya digunakan oleh
kelompok “primitif”. Waktu Periodik-siklus, adalah perulangan gerakan
biologis, alamiah dan benda-benda langit. Tempo budaya adalah interaksi andara bentuk-bentuk
waktu obyektif, aperiodik dan siklus dengan peristiwa dan kegiatan
personal, sosial dan cultural. Dalam tempo budaya, masyarakat yang terikat waktu
disebut clock bound dan mengembangkan pelaziman waktu (temporal
conditioning). Dimensi waktu menjadi penting dalam Komunikasi Antarbudaya
dengan memahami bahwa perilaku proksemik dan kinesik didasarkan pada
kepercayaan waktu (temporal beliefs), sikap, motif, nilai dan perilaku
temporal dari semua peserta dalam Komunikasi Antarbudaya.
Taksonomi
Lingkungan Waktu
Taksonomi dikembangkan
sebagai usaha parsial dalam mendefinisikan kronemika perilaku manusia.
Taksonomi dapat digunakan
untuk menganalisis dan menelaah perilaku waktu dan lingkungan waktu dan
berbagai interaksi manusia. Beberapa hal
yang berhubungan dengan konsep waktu adalah:
Dorongan Waktu (temporal
drives), Petunjuk
waktu (temporal signals), Sinyal Waktu (temporal signals),
Perkiraan waktu (temporal
estimates),
Lambang Waktu (temporal symbols), Kepercayaan Waktu (temporal beliefs),
Motif Waktu (temporal
motives), Penilaian
Waktu (temporal judgements), Nilai Waktu (temporal values).
Sumber :
Mulyana, Deddy. 2006. Komunikasi Antarbudaya. Bandung: Remaja Rosda Karya
gimana caranya saya mau Copy Paste ya?
BalasHapusmodel ini kok susah ya cari gambarnya
BalasHapusContoh kemacetan lalu lintas antarbudaya
BalasHapusmaaf, contoh tempo budaya seperti apa ya?
BalasHapus