expr:class='"loading" + data:blog.mobileClass'>

Minggu, 15 Februari 2015

Candi Sukuh Karanganyar

Assalamualaikum, sahabat... Pada kesempatan ini, saya berbagi cerita saya tentang oleh-oleh saat daya bersafari home ke rumah sahabat kami, Faqih Nur Rusmiyati di daerah Tasikmadu, Karanganyar. Dan kami berwisata ke Candi Sukuh.
Karanganyar adalah sebuah kabupaten yang masih termasuk dalam wilayah karesidenan Surakarta yang terletak kurang lebih 20 km dari kota Solo. Selain mempunyai wisata alam Air Terjun yang indah seperti Grojogan Sewu, Air Terjun Jumog, kabupaten Karanganyar juga memiliki peninggalan dua buah candi Hindu yg masih utuh dan terawat sampai detik ini. Untuk menuju komplek candi hanya perlu mengarahkan kendaraan dari Solo menuju Tawangmangu, setelah melewati rentetan rumah makan di daerah Karangpandan, belok ke kiri saat melihat gerbang masuk lumayan besar bertuliskan “Kawasan Wisata Candi Sukuh Cetho”. Dari gerbang masuk kurang lebih menempuh perjalanan 30 menit untuk menuju candi pertama, yaitu Candi Sukuh.
Candi Sukuh merupakan kompleks candi Hindu yang memiliki bentuk lain dari kebanyakan candi Hindu yang tersebar di Indonesia. Bentuk dari candi yang terletak di desa Sukuh ini menyerupai piramida peninggalan Suku Maya di Inca. Bahan dasar bangunan candi terbuat dari batu andesit yang berwarna agak kemerahan ini masih terawat dan terjaga. Apabila ingin mengetahui lebih jauh tentang sejarah Candi Sukuh jangan khawatir, bisa menggunakan bantuan guide yang ada di loket pembayaran tiket masuk. Kalau mau cari cara murah bisa klik wikepedia untuk mendapatkan informasi tentang sejarah singkatnya, hehe…
Saat pertama kali mengunjungi Candi Sukuh kesan pertama saya adalah jantung berdegup kencang melihat relief yang sedikit terlihat seram bagi saya. Kebanyakan relief candi di Jawa menceritakan tentang filosofi hidup atau sejarah wayang yang dilukis dengan bentuk pahatan batu yang terlihat jelas. Lain cerita dengan Candi Sukuh yang banyak ( maaf ) menunjukkan alat kelamin di beberapa reliefnya, sanggul yang lebih terlihat seperti helm Alien, dan beberapa gambaran seram lain #abaikan. Udara dingin dan cuaca yang cenderung berkabut di lereng Gunung Lawu membuat atmosfir semakin membuat bulu kuduk berdiri. Yahh ini hanya pandangan saya yang agak sensitif terhadap hal mistis, namun dari semua mitos yang berhembus membuat Candi Sukuh semakin layak dikunjungi apabila singgah di Solo dan Tawangmangu.










Tidak ada komentar:

Posting Komentar