Pentingnya data yang dikumpulkan melalui fase-fase dalam memodifikasi perilaku merupakan ciri yang menonjol dari pendekatan perilaku. Data akurat dan lengkap merupakan kunci keberhasilan suatu proses modifikasi perilaku, terutama dalam menentukan perilaku target. Dengan demikian perlu ditentukan prosedur yang tepat utnuk mengumpulkan data ini.
Beberapa prosedur yang bisa dilakuakn utnuk pengumpulan data, dapat dikelompokkan ke dalam tiga prosedur.
- Prosedur pertama adalah penilaian tidak langsung. Penilaian tidak langsung dapat dilakukan dengan cara mewawancarai orang-orang terdekat dengan klien, misalnya orang tua, saudara-saudara klien, temen-temen, guru, dan orang-orang yang banyak berhubungan dengannya.Sumber informasi lain yang dapat diminta datanya adalah konselor profesional dari sekolah. Cra lain yang masuk kategori asesmen yang tidak langsung ini adalah kuesioner yang didesain khusus seperti misalnya life history, self report problem checklist dan role play.
- Prosedur kedua adalah penilaian langsung pada klien, dilakukan dengan cara melakukan observasi terhadap sampel perilaku yang diperlihatkan klien. Prosedur penilaian langsung ini memberikan data yang akurat karena ditampilkan langsung oleh klien, tetapi tentu saja kelemahannya adalah dari segi waktu yang harus disediakan lebih banyak. Dalam prosedur penilaian langsung ini beberapa hal yang menjadi sasaran untuk dinilai, adalah frekuensi dimunculkannya perilau tertentu, bagaimana pula dengan durasi munculnya perilaku tersebut, intensitas, dan kualitas.
- Prosedur penilaian eksperimen dilakukan dengan cara melakukan kontrol pada situasi yang ada pada klien (antecedent) untuk kemudian diamati perilaku apa yang akan dimunculkan (consequence). Prosedur ini disebut juga dengan analisis fungsional.
Hal-hal yang perlu direkam dalam prosedur pengambilan data untuk asesmen perilaku adalah :
- Topography
Respon tertentu terhadap satu stimulus. - Frekuensi
Seberapa sering perilaku itu ditunjukkan atau dilakukan klien. - Intensity
Pengukuran intensitas atau kekuatan suatu respon. - Stimulus Kontrol
Variabel perilaku yang mendasari dan mengontrol munculnya suatu perilaku, sehingga digunakan untuk menentukan perilaku tertentu yang terjadi pada suatu situasi tapi tidak pada situasi lain.. - Latency
Waktu antara stimulus yang diberikan dengan respons yang dilakukan. - Quality
Kecenderungan apakah perilaku tersebut mempunyai nilai fungsional atau tidak.
Metode-metode yang sering digunakan untuk memperoleh data yang dibutuhkan untuk melakukan asesmen perilaku yaitu :
- Interview / Wawancara perilaku
- Behavioral observation
- Tes psikologis tertulis yang terstruktur
- Tes tidak terstruktur/proyektif
- life record/Self Report
Observasi dan interview / wawancara sebagai metode pengumpulan data yang paling mendasar dan penting digunakan untuk menggali informasi yang berhubungan dengan masalah klien meskipun kedua metode itu mempunyai kelebihan dan kelemahan yang biasa juga dilengkapi dengan metode lain. Untuk itu dalam menggali data klien hendaknya fokus pada variabel anteseden, organismik, respon dan konsekuensi. Teknik yang digunakan dalam melakukan wawancara yaitu dengan : refleksi perasaan, klarifikasi, meringkas, pertanyaan terbuka dan tertutup serta memperhatikan isyarat nonverbal lain yang ditunjukkan oleh klien.
Sumber : Modul 1 dari Dosen
Sumber : Modul 1 dari Dosen
Tidak ada komentar:
Posting Komentar