Asesmen Perilaku merupakan alat yang harus dikuasai mahasiswa dalam melakukan modifikasi perilaku atau perubahan perilaku yang digunakan untuk mengukur perilaku individu apakah perilaku yang muncul itu meningkat atau berkurang. Asesmen ini dilakukan dengan proses mengumpulkan informasi mengenai individu/klien untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang dirinya. Perubahan tingkah laku merupakan penerapan dari teori belajar yang telah berkembang dengan konsep dasarnya adalah bahwa perilaku yang terbentuk dan dipelajari selama ini mengalami kesalahan sehingga perlu dibenahi dengan perilaku baru yang harus dipelajari ulang untuk mengganti perilaku lama yang dianggap kurang sesuai.
Untuk memahami perubahan perilaku atau prinsip-prinsip dalam modifikasi perilaku pertama-tama yang harus dipahami adalah konsep perilaku (behavior) itu sendiri. Perilaku adalah segala sesuatu yang dilakukan dan dikatakan oleh manusia yang secara teknis merupakan aktivitas glandular, muscular, atau elektrikal seseorang.
Secara umum behavior didefinisikan sebagai sesuatu yang dikatakan atau dilakukan oleh seseorang (Marthin and Pear, 1992). Berikut karakteristik perilaku:
- Sesuatu yang dilakukan dan dikatakan seseorang.
- Perilaku memiliki satu atau lebih dimensi yang dapat diukur yaitu frekuensi, durasi, dan intensitas.
- Perilaku dapat diamati, digambarkan, dicatat/direkam, diukur oleh orang lain atau perilaku itu sendiri.
- Perilaku mempunyai dampak/pengaruh pada lingkungan.
- Perilaku mengikuti hukum/lawful prinsip belajar.
Berdasarkan bisa dan tidaknya perilaku seseorang diamati oleh orang lain, perilaku dapat dibedakan menjadi dua yaitu :
- Perilaku Overt yaitu perilaku yang nampak yang dapat teramati secara langsung.
Contohnya : Berjalan, berlari, menulis,dll - Perilaku Covert yaitu perilaku yang tidak nampak sehingga tidak dapat diamati secara langsung oleh orang lain.
Contohnya : Berfikir, merasa cemas, dll
Untuk memahami terbentuknya perilaku dapat melalui
beberapa proses, diantaranya adalah dengan reinforcement, extinction,
punisment, stimulus control, rspondent conditioning, dll. Sebagai
contoh, mari kita amati beberapa hal di bawah ini :
- Seorang bayi yang baru dilahirkan menangis, mencengkeram benda yang ada disekitarnya.
- Mata berkedip pada saat sebuah benda asing mendekati atau masuk ke dalamnya.
- Bayi tersenyum setelah ibunya mendekat.
- Mulutnya menghisap segala sesuatu yang masuk ke mulutnya.
Fenomena-fenomena tersebut diatas seringkali kita jumpai. Pertanyaannya adalah
- Dapatkah anda menbedakan diantara ke empatnya ?
- Perilaku manakah yang diperoleh anak tanpa harus belajar ?
- Perilaku mana pula yang hanya dapat dikuasai melalui proses belajar ?
Asesemen perilaku ini merupakan kemampuan dasar yang harus dikuasai mahasiswa sebelum melakukan intervensi atau modifikasi perilaku. Dalam melakukan asesmen perilaku terdiri dari beberapa langkah pokok yang meliputi proses pengumpulan dan analisis terhadap data atau informasi untuk tujuan-tujuan sebagai berikut :
- Mengindentifikasi perilaku target, yaitu perilaku yang menjadi sasaran.
- Mengindentifikasi penyebab-penyebab munculnya perilaku tertentu.
- Menentukan metode intervensi yang dilakukan.
- Mengevaluasi hasil tritmen.
Komponen utama dalam asesmen yaitu:
- Parameter yaitu ukuran yang digunakan untuk membandingkan fakta/data.
- Fakta/data yang diukur.
- Pengukur.
- Mekanisme atau prosedur pengukuran.
Sumber : Modul 1 dari Dosen
Tidak ada komentar:
Posting Komentar