expr:class='"loading" + data:blog.mobileClass'>

Jumat, 24 April 2015

Stop HIV & AIDS

STOP HIV & AIDS
Hai readers, gimana kabarnya?? Pasti baik-baik aja kan ya?? Kali ini saya akan membahas tentang HIV & AIDS.. Heemm,,. Pasti tidak asing kan ya..,, Langsung kita bahas aja yuks guys!! Happy Reading !!
Pengertian HIV & AIDS
HIV atau Human Immunodeficiancy Virus adalah virus yang menyerang sel darah putih didalam tubuh (limposit) yang mengakibatkan turunnya kekebalan tubuh manusia. Orang yang dalam darahnya terdapat virus HIV dapat tampak sehat dan belum membutuhkan pengobatan, namun orang tersebut dapat menularkan virusnya kepada orang lain bila melakukan kegiatan beresiko (berhubungan seks beresiko dan berbagi alat suntik dengan orang lain).
AIDS atau Acquired Immune Deficiency Syndrome adalah sekumpulan gejala penyakit yang timbul karena turunnya kekebalan tubuh. Akibat menurunnya kekebalan tubuh pada seseorang maka orang tersebut sangat mudah terkena penyakit seperti TBC, kandidiasis, berbagai radang pada kulit, paru, saluran pencernaan, otak dan kanker. Stadium AIDS membutuhkan pengobatan Antiretroviral (ARV) untuk menurunkan jumlah Virus HIV di dalam tubuh sehingga bisa sehat kembali.
Penularan
HIV bisa ditularkan kepada orang lain melalui,
1.      Hubungan seks tanpa kondom sehingga memungkinkan cairan mani atau cairan vagina yang mengandung virus HIV masuk kedalam tubuh pasangannya.
2.      Dari seorang ibu hamil yang HIV positif kepada bayinya selama masa kehamilan, waktu persalinan dan atau waktu menyusui.
3.      Melalui tranfusi darah/produk darah yang sudah tercemar HIV. Lewat pemakaian alat suntik yang sudah tercemar HIV yang dipakai bergantian tanpa disterilkan, terutama terjadi pada pemakaian bersama salat suntik dikalangan pengguna narkoba suntik (penasun).
Apakah transfus darah di fasilitas kesehatan beresiko menularkan HIV?
Tidak beresiko karena umumnya, Palang Merah Indonesia dan fasilitas kesehatan selalu melakukan pencegahan atau skrining HIV pada darah donor sebelum melakukan tranfusi kepada orang lain. Sehingga darah yang tercemar HIV tidak digunakan.
Apakah resiko infeksi HIV dapat dicegah?
Resiko infeksi HIV dapat dicegah dengan:
Abitinence – Tidak berhubugan seks (Selibat)
Be Faithful – Selalu setia pada pasangan
Condom – Gunakan kondom pada setiap hubungan seks beresiko
Drugs – Jauhi penggunaan narkoba
Education – Memberikan pendidikan
Bagaimana cara mengetahui status HIV?
Orang yang sedang dalam tahap HIV tidak bisa kita kenali. Mereka tampak sehat dan tidak menunjukkan gejala penyakit apapun. Status terinfeksi HIV hanya dapat mengetahui setelah mengikuti test HIV yang disertai konseling. Maka segera kunjungi fasilitas kesehatan terdekat (klinik VCT) untuk test HIV.
Apa yang dimaksud dengan tes HIV?
Layanan test HIV dan konseling ini disebut sebagai VCT (Voluntary Counseling and Testing). Tes HIV biasanya berupa tes darah untuk memastikan adanya antibodi HIV didalam sampel darah. Tes HIV bersifat sukarela dan rahasia. Sebelum melakukan test HIV, akan dilakukan konseling untuk mengetaui tingkat resiko infeksi dari perilaku selama ini dan bagaimana nantinya harus bersikap setelah mengetahui hasil test HIV.
Apakah ada pengobatan untuk HIV dan AIDS?
Terinfeksi HIV bukanlah vonis mati. AIDS dapat dicegah dengan pengobatan Antiretorial atau ARV. Pengobatan ARV menekan laju perkembangan virus HIV didalam tubuh sehingga orang terinfeksi HIV dengan gejala dapat kembali “sehat” atau “bebas gejala”. Namun, virus HIV masih ada didalam tubuhnya dan tetap bisa menularkan kepada orang lain.
Apakah orang yang telah terinfeksi HIV boleh berkeluarga dan memiliki keturunan?
Resiko penularan kepada pasangan melalui hubungan seksual dapat dicegah dengan penggunaan kondom. Pengobatan dengan ARV juga dapat menekan pertumbuhan virus HIV dalam tubuh manusia sampai ke batas yang tidak terdeteksi sehingga resiko penularan ke pasangan dapat dikurangi, namun harus tetap menggunakan kondom.
Orang yang telah terinfeksi HIV bahkan tetap dapat memiliki keturunan dengan aman. Melalui Program Pencegahan Penularan HIV dari Ibu ke Anak (PPIA/PMTCT), penularan HIV dari Ibu ke Anak saat kehamilan, melahirkan dan menyusui dapat dikuramgi sampai 0%. Calon orang tua dapat menekan resiko penularan pada anak dengan mengetahui status HIV sejak dini. Berkonsultasilah dengan dokter yang merawat.
Apakah orang yang telah terinfeksi HIV perlu dihindari?
Anda tidak perlu menghindari orang yang telah terinfeksi HIV. Penuralan HIV terjadi melalui cara-cara yang spesifik. Berinteraksi sosial dengan orang yang telah terinfeksi HIV tidak menyebabkan penularan HIV.
Adakah keterkaitan Infeksi HIV dan Infeksi Menular Seksual?
Infeksi Menular Seksual atau IMS adalah infeksi yang ditularkan melalui hubungan seksual baik melalui vagina, dubur/anus atau mulut. Orang yang mengidap IMS memiliki resiko yang lebih besar untuk terinfeksi HIV. Perlukaan pada kelamin karena adanya IMS dapat mempermudah seseorang tertular HIV saat berhubungan seks tanpa pengaman.
Gejala yang timbul tergantung pada jenis IMS yang diderita. Beberapa gejala IMS yang mungkin timbul adalah
·         Keluarnya sekret atau nanah dari penis, vagina atau anus
·         Nyeri atau terasa panas waktu kencing
·         Benjolan, bintil atau luka pada penis, vagina, anus atau mulut
·         Pembengkakan pada pangkal paha
·         Pendarahan setelah melakukan hubungan kelamin
·         Nyeri pada perut bawah (wanita)
·         Nyeri pada buah pelir
Penyakit IMS misalnya
·         Sifilis
·         Kencing nanah (Gonore)
·         Klamidia
·         Herpes Genitalis
·         Infeksi Trikomunas
·         Kutil Kelamin
Bila terdapat gejala diatas, jangan mengobati diri sendiri dengan obat bebas di pasaran. IMS itu mencakup banyak jenis penyakit. Segera periksakan diri anda ke layanan kesehatan terdekat untuk mendapatkan pengobatan yang tepat.
Mendobrak Mitos HIV
1.      HIV tidak menular dikolam renang umum
2.      HIV tidak menular dengan berbagai alat makan rumah tangga
3.      HIV tidak menular melalui batuk atau bersin
4.      HIV tidak menular karena berjabat tangan
5.      HIV tidak menular melalui gigitan nyamuk atau serangga
6.      HIV tidak menular karena berciuman


Sumber: KPA Klaten

Tidak ada komentar:

Posting Komentar