A.
Pentingnya
Rasa Percaya Diri
Apa sih sebenarnya yang dimaksud dengan Percaya Diri
atau yang sering kita sebut dengan PeDe? Percaya diri merupakan salah satu
aspek kepribadian yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Orang yang
percaya diri yakin atas kemampuan mereka sendiri serta memiliki penghargaan
yang realistis, bahkan ketika harapan mereka tidak terwujud, mereka tetap
berpikiran positif dan dapat menerimanya.
Percaya Diri juga ada yang mengartikan, kondisi
mental atau psikologis diri seseorang yang memberi keyakinan kuat pada dirinya
untuk berbuat atau melakukan sesuatu tindakan. Orang yang tidak percaya diri
memiliki konsep diri negatif, kurang percaya pada kemampuannya, karena itu
sering menutup diri.
B.
Membangun
Rasa Percaya Diri
Rasa percaya diri itu sangat dibutuhkan untuk
membangun semangat dalam meraih kesuksesan. Bagaimana caranya agar kita dapat
membangun rasa percaya diri? Yuukkss, mari ikuti..., hehhehe
1.
Belajar
Mengatasi Perasaan
Seperti
kebanyakan orang, pasti ada saat ketika kita merasa marah, sedih, terluka,
frustasi atau stres berat. Jangan biarkan perasaan-perasaan ini menguasai kita!
Carilah jalan untuk menyalurkan emosi lewat aktifitas fisik.
2.
Sadar
Bahwa Kita Sendirilah yang Bertanggung Jawab atas Sikap dan Tindakan Kita
Orang
lain mungkin mencoba memengaruhi kita dengan perkataannya. Ia mungkin menekan
kita untuk melakukan hal-hal yang tidak kita inginkan. Mungkin, ia meremehkan
kita agar membuat dirinya merasa lebih baik dari kita. Jangan lampiaskan amarah
pada orang itu1 apalagi menuruti semua yang mereka minta. Sebaliknya,
berhentilah sejenak, tarik napas dalam-dalan, sadarlah bahwa kita selalu
memiliki pilihan, dan pilihan itu adalah lakukan apa yang benar menurut diri
kita.
3.
Berani
Mengambil Keputusan
Kita
mungkin terbiasa dengan kenyataan bahwa selama ini keputusan untuk kita dibuat
oleh orang tua, guru atau pihak-pihak yang lebih tua lainnya. Namun, kita
sendiri juga punya kesempatan untuk mengambil lebih banyak keputusan, dalam
hidup kita. Contohnya, kursus apa saja yang ingin kita ambil, kegiatan-kegiatan
apa yang ingin kita ikuti, siapa saja teman kita bergaul, dan bagaimana kita
ingin menghabiskan waktu. Membuat keputusan membutuhkan rasa percaya diri.
4.
Fokus
pada Hidup Kita Sendiri, Bukan Hidup Orang Lain
Mudah
sekali memandang sekitar dan membandingkan diri kita dengan orang-orang yang
kita anggap “lebih baik” dari kita. Kita mungkin melihat kelompok atau
sekumpulan orang populer yang tampaknya memiliki lebih banyak rasa percaya diri
dan kekuatan daripada diri kita. Namun yang harus kita lakukan adalah fokus pada
diri kita sendiri, jangan hiraukan orang lain!
5.
Sorakan-Sorakan
Pembangkit Semangat
Ingat
bahwa cara kita bicara pada diri sendiri memainkan peranan penting pada cara
kita memandang diri. Jangan pusatkan perhatian pada hal-hal yang salah dalam
hidup ini! Katakanlah pada diri sendiri, apa saja yang telah kita kerjakan
dengan benar! Jangan berpikir, “Aku benar-benar bikin kacau.” Sebaliknya,
katakanlah, “Bukan seperti itu yang kuinginkan. Lain kali, aku tahu apa yang
sebaiknya kuperbuat.
C.
Karakter
Orang yang Percaya Diri
1.
Percaya
Diri Berarti Tahan Banting
Jika
kamu percaya diri, maka kamu akan lebih tahan terhadap berbagai tekanan, karena
punya tempat berpijak dan cara berpikir yang kokoh dan kuat.
2.
Percaya
Diri Berarti Mampu Mengontrol
Percaya
diri kamu dibangun dengan berlatih untuk mengontrol berbagai hal. Dengan
tingkat percaya diri yang makin baik, kamu akan lebih mampu mengontrol berbagai
hal. Dengan percaya diri yang lebih tinggi, kamu akan mampu mengontrol berbagai
aspek dari kehidupan kamu.
Dengan
mampu mngontrol berbagai aspek diri pribadi kamu, kamu akan lebih jernih dalam
melihat dan mengatur tujuan dan sasaran pribadi kamu. Dengan kejelasan dalam
tujuan dan sasaran kamu, maka kamu akan lebih mampu dalam mengarahkan perilaku
kamu menuju kepada keberhasilan kamu.
3.
Percaya
Diri Berarti Success Oriented
Dengan
percaya diri, kamu menggeser fokus diri dari jebakan ketakutan akan kegagalan
dan kerugian, ke cara pandang yang optimis tentang berbagai kesempatan dan
keberhasilan. Kamu akan menjadi orang yang success oriented.
4.
Percaya
Diri Berarti Hidup Sistematis
Sistematis berarti
efisien dan efektif. Dengan percaya diri, kamu akan bertindak. Dan bertindak
atas dasar percaya diri, akan membuat kamu mampu mengambil keputusan dan
menentukan pilihan. Dengan kemampuan itu, tindakan kamu akan tepat, akurat,
efisien dan efektif.
5.
Percaya
Diri Berarti Peningkatan Kemampuan Belajar
Hidup kamu adalah
sekolah kamu. Cara belajar kamu mengikuti dua pola, yaitu shaping alias
pembentukan dan modelling alias telada. Percaya diri akan membuat kamu menjadi
orang yang lebih mampu dalam melakukan self development, pengembangan dan
perbaikan, dan lebih mampu dalam mengambil suri teladan serta melakukan
berbagai inovasi sebagai kelanjutannya.
6.
Percaya
Diri Berarti Yakin Akan Fungsi Diri
Dengan percaya
diri, kamu akan lebih yakin bahwa keseluruhan diri kamu akan berfungsi dengan
baik. Dengan percaya diri kamu akan mampu mendorong diri kamu untuk total,
maksimal dan optimal. Dengan semua itu, kamu akan mencapai kemandirian dan
kemerdekaan.
Orang yang terlalu percaya diri memiliki
karakter sebagai berikut.
a. Arogan
Orang
yang terlalu percaya diri tidak pernah mau mengalah pada orang lain dan mau
menang sendiri. Misalnya dalam perlombaan, ia merasa tidak ada lagi yang bisa
menghalanginya untuk menjadi juara.
b. Cuek
dan tidak tahu malu
Misalnya,
berpakaian semaunya tanpa memperhatikan norma dan aturan yang berlaku. Orang
seperti ini bangga jika menerobos antrean dan merusak barang milik orang lain
tanpa rasa bersalah.
c. Tidak
menghargai dan melecehkan orang lain
Misalnya,
tidak mau mendengar pendapat orang lain karena merasa tidak berbobot, atau
melintas di depan orang lain tanpa permisi karena merasa tidak perlu meminta
izin.
d. Terlalu
berani
Misalnya,
menantang orang tua, atau mengebut di jalan raya tanpa rasa takut akan
mengalami kecelakaan.
Orang
yang kurang percaya diri memiliki karakter sebagai berikut.
a. Minder
Orang
yang kurang percaya diri selalu merasa kurang dari orang lain. Misalnya, tidak
mau makan bersama karena merasa tidak pantas, atau tidak malu belaja bersama
karena khawatir terlihat bodoh.
b. Kesepian
Orang
yang kurang percaya diri seringkali menolak beraktivitas bersama orang lain.
Leh karena itu, ia sering merasa kesepian.
c. Terasing
Berbagai
sikap dan anggapan bahwa dirinya berbeda, lebih rendah dari orang lain, atau
sulit untuk melakukan seperti apa yang dilakukan orang lain membuat orang yang
kurang percaya diri merasa terasing dari orang di sekitarnya. Misalnya, ketika
berada dalam diskusi kelompok, ia merasa berbeda karena tidak memiliki
kemampuan berbicara seperti temannya dalam kelompok. Mungkin, ia merasa bukan
bagian dari teman-teman atau kelompoknya.
d. Stres
Orang
yang kurang percaya diri merasa dirinya selalu memiliki kekurangan dan
memandang orang lain penuh dengan kelebihan. Penilaian tersebut membuatnya
sering merasa tertekan.
e. Gugup
dan sering salah dalam mengambil keputusan
Berbagai
anggapan dan penilaian pribadi yang keliru seringkali membuat orang yang kurang
percaya diri menjadi salah dalam bertingkah.
D.
Macam-Macam
Percaya Diri
Ada beberapa istilah yang terkait dengan persoalan
pede/percaya diri ada empat macam sebagai berikut
1.
Self-Concept
Bagaimana
kamu menimpulkan diri kamu secara keseluruhan, bagaimana kamu melihat potret
diri kamu secara keseluruhan, bagaimana kamu mengkonsepsikan diri kamu secara
keseluruhan.
2.
Self-esteem
Sejauh
mana kamu punya perasaan positif terhadap diri kamu, sejauh mana kamu punya
sesuatu yang kamu rasakan bernilai atau berharga dari diri kamu, sejauh mana
kamu menyakini adanya sesuatu yang bernilai, bermartabat atau berharga di dalam
diri kamu.
3.
Self
efficacy
Sejauh
mana kamu punya keyakinan atas kapasitas yang kamu miliki untuk bisa
menjalankan tugas atau menangani persoalan dengan hasil yang bagus (to
succeed). Ini yang disebut dengan general self efficacy. Atau juga, sejauh mana
kamu meyakini kapasitas kamu dibidang kamu dalam menangani urusan tertentu. Ini
yang disebut dengan specific self-efficacy.
4.
Self-confidence
Sejauh mana kamu
punya keyakinan terhadap penilaian kamu atas kemampuan kamu dan sejauh mana
kamu bisa merasakan adanya “kepantasan” untuk berhasil. Self confidence itu
adalah kombinasi dari selft esteem dan self efficacy.
Berdasarkan paparan tentang percaya
diri, kita juga bisa membuat kesimpulan bahwa percaya diri adalah kondisi
mental atau psikologis seseorang, di mana individu dapat mengevaluasi
keseluruhan dari dirinya sehingga memberi keyakinan kuat pada kemampuan dirinya
untuk melakukan tindakab dalam mencapai berbagai tujuan di dalam hidupnya.
E.
Akibat
Kurang Percaya Diri
Ketika ini dikaitkan dengan praktik hidup
sehari-hari, orang yang memiliki kepercayaan diri rendah atau telah kehilangan
kepercayaan, cenderung merasa/bersikap sebagai berikut:
1. Tidak
memiliki sesuatu (keinginan, tujuan, target) yang diperjuangkan secara
sungguh-sungguh.
2. Tidak
memiliki keputusan melangkah yang decissive.
3. Mudah
frustasi atau give up ketika menghadapi masalah atau kesulitan.
4. Kurang
termotivasi untuk maju, malas-malasan atau setengah-setengah.
5. Sering
gagal dalam menyempurnakan tugas-tugas atau tanggung jawab (tidak optimal).
6. Canggung
dalam menghadapi orang.
7. Tidak
bisa mendemonstrasikan kemampuan berbicara dan kemampua mendengarkan yang
menyakinkan.
8. Sering
memiliki harapan yang tidak realistis.
9. Terlalu
perfeksionis.
10. Terlalu
sensitif (perasa).
Sebaliknya, orang yang mempunyai
kepercayaan diri bagus, mereka memiliki perasaan positif terhadap dirinya,
punya keyakinan yang kuat atas dirinya dan punya pengetahuan akurat terhadap
kemampuan yang dimiliki. Orang yang punya kepercayaan diri bagus bukanlah orang
yang hanya merasa mampu (tetapi sebetulnya tidak mampu) melainkan adalah orang
yang mengetahui bahwa dirinya mampu berdasarkan pengalaman dan perhitungannya.