Legenda
Sebelum masuk ke inti cerita, ada baiknya kita mengenal dahulu asal muasal Air Terjun Parang Ijo. Menurut cerita dari warga, air terjun ini dulunya sebuah dusun. Di dusun tersebut terdapat pohon tua yang begitu besar dengan dedaunan hijau nan rindang. Pohon ini dianggap keramat oleh warga setempat karena sulit ditebang.
Namun, keberadaan pohon keramat ini tidak bertahan lama. Pohon besar yang selalu sulit ditebang tersebut akhirnya tumbang akibat banjir bandang. Warga setempat menyebut banjir besar itu dengan sebutan Baru Klinting.
Seiring berjalannya waktu, pohon besar tersebut ternyata kembali berdiri kokoh dan mendiami tempat baru. Posisinya terletak diantara tebing (parang), hingga menciptakan aliran air yang meluncur dari atas tebing menuju lembah melalui batang-batangnya. Aliran air yang mengalir secara terus-menerus, menjadikan pohon tersebut semakin menghijau dan ditumbuhi lelumutan.
Bencana kembali datang, pada 1982 Baru Klinting kembali menerjang kawasan di mana pohon keramat tumbuh lagi. Banjir bandang kali ini benar-benar memusnahkan pohon di antara parang tersebut. Akibatnya, aliran air yang mulanya melewati bebatangan pohon, kini terjun ke bawah tanpa perantara apapun hingga membentuk aliran semacam air terjun yang kini dikenal dengan nama Parang Ijo. Jadi, Parang ijo adalah parang berwarna hijau diantara dua tebing.
Bagaimana menuju ke tempat wisata Air Terjun Parang Ijo?
Untuk menuju Air Terjun Parang Ijo cukup mudah. Anda bisa menggunakan berbagai moda transportasi, seperti mobil, bus, kereta api, ataupun pesawat. Intinya, Anda sampai di Kota Solo dulu. Baru setelah itu, melanjutkan ke tempat tujuan.
Kalau sudah sampai di Kota Solo, Anda bisa melanjutkan perjalanan menuju Air Terjun Parang Ijo menggunakan bus jurusan Tawangmangu atau Matesih melalui Terminal Tirtonadi dan turun di Terminal Karangpandan. Lalu di terminal ini berganti dengan bis kecil berwarna biru dengan trayek Karang Pandan - Ngargoyoso - Kerjo, turun di pertigaan Nglorok.
Dari pertigaan Nglorok ambil belokan ke kiri, ke arah Candi Cetho. Perjalanan selanjutnya menempuh jalan beraspal sejauh sekitar 2 km hingga tiba di pos pemungutan restribusi. Bagi Anda yang ingin menikmati pemandangan, bisa berjalan kaki. Tapi jika ingin cepat sampai, maka ojek bisa mengantar Anda hingga tempat tujuan dengan tarif resmi dan terjangkau.
Tidak jauh dari pos retibusi, terdapat pertigaan yang kalau lurus menuju ke Air Terjun Jumog dan Candi Sukuh. Sedangkan belok kiri menuju ke Candi Cetho dan Air Terjun Parang Ijo. Ambil belokan kiri dan terus ikuti hingga tiba di lokasi air terjun berada.
Tiket dan Parkir
Begitu sampai pintu masuk Air Terjun Parang Ijo, Anda harus membayar karcis Rp4 ribu per orang untuk dewasa dan Rp3.500 untuk anak-anak. Tidak banyak tangga yang harus dinaiki untuk mencapai lokasi air terjun. Pemandangannya pun cukup memuaskan, asri, tenang dan sangat tepat untuk tempat menenangkan diri. dan parkir Rp. 1000,-
Seperti objek wisata pegunungan lainnya, Air Terjun Parang Ijo juga memiliki udara segar dan sejuk dengan suhu kisaran 5-10 derajat celcius.
Bagaimana dengan fasilitasnya?
Fasilitas di tempat wisata ini tidak kalah lengkap dan menarik dibandingkan dengan lainnya. Mulai dari permainan, tempat ibadah, homestay dan warung penjaja makanan. Jika ingin sedikit menantang nyali, Anda bida mencoba flying fox dengan tarif Rp10 ribu per orang. Ada juga gardu pandang dan kolam renang khusus untuk anak-anak. Tarif kolam renang hanya Rp2 ribu per anak.
Menurut saya, tidak ada jajanan yang spesial atau khas di Air Terjun Parang Ijo ini. Anda akan dengan mudah menemukan makanan seperti mie goreng, nasi goreng,snack, minuman kemasan, dan lain sebagainya. Walaupun tidak ada yang khas, tapi setidaknya makanan tersebut bisa mengganjal perut selama perjalanan.
selamat mencoba, selamat berlibur... Happy traveling dan have fun.....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar