Proposal
Pendirian Biro Konseling Rahima di
IAIN Surakarta
Disusun untuk memenuhi tugas mata
kuliah Bimbingan Karir
Dosen : Budi Santosa, S.Psi, M.A
Disusun oleh :
Diah Astuti Saputri Retnaningsih
121221020
JURUSAN BIMBINGAN KONSELING ISLAM
FAKULTAS USHULUDDIN DAN DAKWAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
SURAKARTA
SURAKARTA
2014
A.
PENDAHULUAN
Konseling merupakan suatu
kegiatan yang dibangun melalui adanya interaksi antara konselor dan klien untuk
mengidentifikasi persepsi, kebutuhan, nilai, perasaan, pengalaman, harapan,
serta masalah yang dihadapi klien. Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk memecahkan
masalah-masalah psikologis klien dengan menyadarkan klien akan akar masalah
yang sebenarnya dihadapi hingga akhirnya klien dapat menemukan sendiri solusi
dari masalah yang dihadapinya.
Remaja sebagai usia transisi
sering menghadapi permasalahan dalam penyesuaian diri. Seseorang yang
menghadapi permasalahan dalam hidupnya, kadang kala dirasakan begitu berat atau
mengganggu kehidupannya dalam keseharian. Ini berdampak pada penurunan
prestasi, menurunnya semangat hidup dan bahkan menimbulkan stress dan gangguan
kejiwaan. Namun, seringkali mereka menghadapi masalah tersebut tanpa tahu benar
dan menyadari apa sebenarnya akar dari masalah mereka tersebut. Melalui proses
konseling inilah bersama-sama antara konselor dengan klien menemukan akar
masalah yang ada dan menyadarkan klien akan apa yang harus dilakukannya untuk
memecahkan masalahnya tersebut.
Perubahan dari sekolah
lanjutan ke pendidikan tinggi sering tidak disadari oleh para mahasiswa baru.
Banyak mahasiswa salah menyikapi situasi baru yang jauh berbeda dari situasi
belajar disekolah lanjutan, sehingga memilih orientasi, sikap dan kebiasaan
belajar yang keliru. Bila selama disekolah dasar dan lanjutan, kegiatan diatur
dan dipantau oleh sekolah dengan jadwal belajar jam 7 pagi sampai jam 1 siang, di
PT dituntut kemandirian untuk menentukan cara dan kapan belajar. Adanya
orientasi pengenalan kampus untuk mahasiswa baru, sangat penting bagi
pemanfaatan fasilitas kampus secara maksimal, demi tercapainya tujuan belajar
dan tujuan perkembangan pribadi. Pada kesempatan ini, inilah saatnya
memperkenalkan fasilitas konseling bagi mahasiswa.
Kata RAHIMA diambil dengan
filosofi kasih sayang. Penanganan mahasiswa bermasalah biasanya melalui pendekatan disiplin merujuk pada aturan dan
tata tertib yang berlaku di kampus beserta
sanksinya. Sebagai salah satu komponen organisasi kampus, tata tertib mahasiswa beserta
sanksinya memang perlu ditegakkan untuk mencegah sekaligus mengatasi terjadinya
berbagai penyimpangan perilaku mahasiswa. Kendati
demikian, harus diingat sekolah bukan “lembaga hukum” yang harus mengobral
sanksi kepada mahasiswa yang mengalami gangguan
penyimpangan perilaku. Sebagai lembaga pendidikan, justru kepentingan utamanya
adalah bagaimana berusaha menyembuhkan segala penyimpangan perilaku yang terjadi
pada para mahasiswa.
Oleh karena itu, disinilah
pendekatan yang kedua perlu digunakan yaitu pendekatan melalui bimbingan
konseling. Berbeda dengan pendekatan disiplin yang memungkinkan pemberian
sanksi untuk menghasilkan efek jera, penanganan mahasiswa bermasalah melalui konseling justru lebih mengutamakan pada upaya
penyembuhan dengan menggunakan berbagai layanan bimningan dan terapi
psikologis. Penanganan mahasiswa
bermasalah melalui konseling sama sekali tidak menggunakan bentuk sanksi,
tetapi lebih mengandalkan pada terjadinya kualitas hubungan interpersonal yang
saling percaya di antara konselor dan mahasiswa yang bermasalah, sehingga setahap demi setahap mahasiswa tersebut dapat memahami dan menerima diri dan lingkungannya, serta
dapat mengarahkan diri guna tercapainya penyesuaian diri yang lebih baik.
B.
TUJUAN
Tujuan konseling di Perguruan Tinggi IAIN Surakarta
bagi mahasiswa adalah:
1. Membantu
mahasiswa mengambil keputusan mengenai pilihan karir, pilihan program
pendidikan, dan masalah lain yang menyangkut keputusan pendidikan
2. Memungkinkan
mahasiswa lebih efektif dalam beinteraksi dengan orang lain, seperti teman
sebaya, dosen, orang tua
3. Membantu
mahasiswa mendapat pemahaman diri dan penerimaan diri
4. Membantu
mahasiswa untuk meningkatkan keterampilan dari segi akademik maupun sosial
5. Memberi
dukungan mahasiswa mengatasi krisis emosional
C.
DASAR
PEMIKIRAN
1. Dengan kitab (Sesungguhnya Kami mengutus kamu
sebagai saksi, pembawa berita gembira dan pemberi peringatan, supaya kamu
sekalian beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, menguatkan (agama)Nya,
membesarkan-Nya. Dan bertasbih kepada-Nya di waktu pagi dan petang. (Al-Fath :
8-9)
2. Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan
untuk manusia, menyuruh kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan
beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik
bagi mereka, di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah
orang-orang yang fasik. (Ali-Imran: 110)
3. Jauhilah orang-orang yang duduk-duduk dijalanan. Para sahabat berkata,
”Wahai Rasulullah, namun kami mempunyai kewajiban untuk berteman dengannya.”
Lalu Rasulullah bersabda, ”Maka berikanlah haknya”. Lalu mereka bertanya, ”Apa
haknya?” Dijawab, ”Membalas salam mereka, menundukkan pandangan, membuang
sesuatu yang dapat membahayakan, memberikan arahan dan nasihat apabila diminta
dan amar makruf nahi munkar”.
D.
VISI
Menjadi tempat mahasiswa berbagi yang
dilandasi oleh saling tolong menolong, sugesti, kesukarelaan, keterbukaan, dan
rasa optimis agar dapat menjadi salah satu pengurang beban permasalahan yang ada sehingga mahasiswa dapat berkembang dengan optimal, mandiri dan bahagia menjalani perkuliahan
di kampus IAIN Surakarta.
E.
MISI
1. Memberikan penyuluhan mengenai hal-hal yang sedang trend (sesuai dengan
kebutuhan atau permintaan mahasiswa)
2. Memberikan wacana dan wawasan melalui komunikasi lisan dan tulisan (brosur,
pamflet, buletin dll)
3. Menjadi sharing partner bagi mahasiswa yang membutuhkan konseling
4. Meningkatkan kepercayaan diri dan konsep diri yang positif
5. Mengurangi
stres dan beban permasalahan
6. Memunculkan dan meningkatkan kemampuan yang baik dan positif
7. Mengadakan tes-tes sederhana untuk lebih memahami diri sendiri (tes
kepribadian, tes gaya belajar dll)
F.
NAMA
KEGIATAN
Biro Bimbingan dan Konseling Mahasiswa IAIN Surakarta “RAHIMA”
G.
MOTTO
”Inspiring Your Heart”
(Menginspirasi hatimu)
H.
ASAS
KONSELING
1.
Asas tolong
menolong, yaitu asas yang menghendaki adanya rasa saling meringankan beban satu
sama lain sehingga masalah yang ada lebih cepat teratasi.
2.
Asas sugesti,
yaitu asas yang menghendaki stimulasi timbulnya keinginan untuk lebih dapat
mengeluarkan masalah yang ada dengan membicarakan pada orang yang diyakini
lebih dapat mengatasi permasalahan.
3.
Asas
kesukarelaan, yaitu asas yang menghendaki adanya kesukaan dan kerelaan
mengikuti/menjalani pelayanan/kegiatan yang diperlukan bagi klien.
4.
Asas
keterbukaan, yaitu asas yang menghendaki agar klien dapat bersifat terbuka dan
tidak berpura-pura, baik dalam memberikan keterangan tentang dirinya sendiri
maupun dalam menerima berbagai informasi dari luar yang berguna bagi
pengembangan dirinya.
5.
Asas optimis,
yaitu asas yang menghendaki agar pihak konselor dan klien (konseli) dapat
memiliki persepsi dan semangat yang optimis untuk dapat mengatasi permasalahan
yang ada sehingga menghasilkan perilaku yang positif.
6.
Asas
kemandirian, yaitu asas yang menghendaki mahasiswa-mahasiswa yang mandiri dengan
ciri-ciri mengenal dan menerima diri sendiri dan lingkungannya, mampu mengambil
keputusan, mengarahkan serta mewujudkan diri sendiri.
I.
LAYANAN
Layanan yang diberikan kepada mahasiswa meliputi:
1.
Layanan
Bimbingan
2.
Layanan
Penyuluhan Karir
3.
Layanan Penyuluhan Bakat dan Minat
4.
Layanan
Konseling Keluarga
5.
Layanan Konseling Pranikah
6.
Layanan
Informasi Lowongan Kerja
7.
Layanan Asesmen
8.
Layanan Hypnoterapi
J.
SISTEM
KONSELING
1. Pencegahan : mengupayakan
tindakan preventif atau pencegahan dengan bimbingan penyuluhan. Memberikan
wacana dan wawasan agar mahasiswa lebih waspada
dan hati-hati terhadap suatu hal yang berakibat timbulnya masalah di kemudian
hari dan menghindarkan diri dari perbuatan atau kegiatan yang membahayakan
dirinya.
2. Pemeliharaan : memelihara segala sesuatu yang baik pada diri individu atau
kalau mungkin mengembangkannya agar lebih baik. Menjaga diri dan mempertahankan
situasi kondusif yang telah tercipta dalam dirinya. Fungsi ini memfasilitasi
klien agar terhindar dari kondisi-kondisi yang akan menyebabkan penurunan
produktivitas diri.
3. Perbaikan : membebaskan klien dari berbagai masalah yang dihadapinya. yaitu
fungsi konseling yang bersifat kuratif. Fungsi ini berkaitan erat dengan upaya
pemberian bantuan kepada klien yang telah mengalami masalah.
4. Pengembangan yaitu fungsi bimbingan dan konseling yang sifatnya lebih
proaktif dari fungsi-fungsi lainnya. Konselor senantiasa berupaya untuk
menciptakan lingkungan belajar yang kondusif, yang memfasilitasi perkembangan
konseli.
K.
SASARAN
Mahasiswa
IAIN Surakarta yang membutuhkan
L.
WAKTU
DAN TEMPAT KONSELING
1. Waktu
a.
Senin – Kamis : 08.00 – 12.00 dan 13.00 - 15.00
b.
Jum’at : 08.00 – 11.00 dan 13.00 - 15.00
c.
Hari Libur : Libur
2. Tempat
Konseling
a. Laboratorium
Konseling Terpadu Lantai 2 IAIN Surakarta
M.
TATA
CARA PELAKSANAAN KONSELING
1. Datang ke tempat konseling
2. Pembuka dialog dari tim
3. Mahasiswa mengutarakan permasalahan yang ada
4. Pemberian solusi
5. Pencatatan di buku administrasi konseling tanpa sepengetahuan mahasiswa
6. Bila dibutuhkan, mahasiswa akan
difasilitasi untuk berkomunikasi dengan pihak-pihak yang dapat membantu
penyelesaian masalah.
N.
PROFIL
TIM
Tim
yang bekerja di dalam biro layanan konseling ini adalah
1. Mahasiswa
dan mahasiswi jurusan Bimbingan Konseling Islam yang sudah duduk di semester 5
sampai dengan 7.
2. Alumni
mahasiswa Bimbingan Konseling Islam IAIN Surakarta
3. Dosen
yang memberikan bantuan serta arahan dalam pelaksanaan biro layanan konseling
ini.
O.
PROGRAM
KERJA
1.
Memberikan
penyuluhan
2.
Membuka sarana
konseling sesuai jadwal yang ditetapkan atau bila dibutuhkan dapat ditambah
sesuai dengan kesepakatan
3.
Membuat
pamflet, brosur dan buletin
4.
Memberikan
training pengembangan diri & pengenalan diri
5. Kunjungan
ke fakultas dalam maupun luar kampus yang mendukung mengenai keilmuan yang kami
lakukan
6.
Study Kasus dengan tim
sebagai sarana wawasan keilmuan
7.
Pengembangan
SDM pengasuh Biro Bimbingan dan Konseling
Mahasiswa IAIN Surakarta “RAHIMA”
P.
PERANGKAT
BIRO
1. Buku
administrasi penyuluhan
2. Buku
adminsitrasi konseling
3. Buku
administrasi klien
4. Rekapitulasi
kasus
5. Tata tertib
6. Plang nama
biro
Q.
FASILITAS
1. Ruangan
berAC
2. Ruangan
Luas
3. Ruangan
Nyaman
4. Kursi
Refleksi
5. Sofa
Nyaman
6. Minuman
7. Snack
8. Wifi
9. Control
Room
10. Aromatherapy
11. dll
R.
PENUTUP
Demikian proposal Biro Bimbingan
dan Konseling RAHIMA ini kami buat dan kami ajukan. Semoga
mendapatkan tanggapan positif sebagai upaya memfasilitasi penanganan
permasalahan mahasiswa IAIN Surakarta. Atas
perhatian dan dukungannya kami ucapkan jazakumullahu khoiron katsiro.
Hasbunallah wani’mal wakiil.
Surakarta, 15 Januari
2014
Ketua
Jurusan Bimbingan Konseling Islam Koordinator
Rahima
H.
Ahmad Hudaya, M.Ag Diah
Astuti S.R
Dekan Fakultas
Ushuluddin dan Dakwah
H. Abdul Matin
Bin Salman, Lc, M.Ag
Tidak ada komentar:
Posting Komentar